Berita Banyumas
Kondisi Disabilitas dan Sakit Tak Mengurangi Semangat Peserta UTBK di Unsoed
Mata Edi Munif (56) berkaca-kaca tak kuasa menahan haru melihat anaknya terlihat lunglai tak berdaya
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
Ia bercerita kalau kondisi susah mendengar dialamani sejak masih sekolah dasar.
Waktu kecil tanda-tanda susah mendengar ditandai ketika mendengarkan guru di kelas kurang jelas.
"Jarak dekat masih dengar, caranya seperti membaca gerakan bibir. Kalau mendengar instruksi dari pengawas kurang terdengar dan pernah dibully waktu sekolah," katanya.
Untuk tes UTBK kali ini ia mengaku tidak pakai alat bantu.
Terkait pnyebabnya tidak tau kenapa karena sejak kecil tiba-tiba jadi kurang bisa mendengar.
"Awalnya sering dibully, tapi kesini-kesini sudah tidak lagi.
Audriel yang merupakan peserta asal Kebumen dari SMA N 1 Ayah tersebut sempat merasa malu dan insecure.
"Sempet insecure, karena minder dengan menggunakan alat bantu pendengaran. Sebenarnya dengar tapi kaya lirih banget. Jadi kalau orang lain ngomong kudu diperhatikan banget," terangnya.
Ia juga mengeluh bahwa kalau pakai alat bantu dengar lama-lama bikin pusing juga.
"Pakai alat sejak SMP dari SD sudah ada tanda-tandanya.
Terdeteksi dari keluarga sejak kecil sebenarnya," katanya. (jti)
| Jalan Tol Pejagan - Cilacap Disiapkan, Banyumas Bersiap Jadi Magnet Baru Investor |
|
|---|
| Ahli Pertambangan Unsoed Jelaskan Penyebab Longsor Darmakradenan Banyumas, Ini Analisis Lengkapnya |
|
|---|
| Bupati Banyumas Tegaskan Integritas dan Loyalitas Jadi Syarat Utama dalam Lelang Jabatan Eselon II |
|
|---|
| Modus Pura-pura Beli Mie Ayam, Pelaku Warga Depok Gasak Motor Pedagang di Sokaraja Banyumas |
|
|---|
| PT Star Janji Tanggung Semua Kerugian Warga Terdampak Longsor Tambang Kapur di Banyumas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/PESERTA-UTBK-Seorang-peserta-Ujian-Tulis-Berbasis-Komputer-UTB.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.