Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UMKM

Jari Jemari Kreatif Indah Prihatiningsih Hasilkan Karya Tembus Pasar Dunia

Jari jemari Indah Prihatiningsih nampak lincah mengaitkan benang, membuat simpul-simpul menjadi sebuah tas maupun hiasan dinding.

|
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rival al manaf
(TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN) 
TEKNIK MAKRAME - Pelaku UMKM Binaan BRI, Indah Prihatiningsih membuat tas dengan teknik makrame di rumahnya, Perumahan Kampung Semawis, Kedungmundu, Semarang, Senin (28/4/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jari jemari Indah Prihatiningsih nampak lincah mengaitkan benang, membuat simpul-simpul menjadi sebuah tas maupun hiasan dinding. Ya, ini merupakan teknik makrame, teknik yang melibatkan penggunaan simpul-simpul tertentu untuk membuat pola yang diinginkan tanpa menggunakan jarum. 

Kecepatan jari jemarinya mengaitkan simpul-simpul bak sedang mengepang rambut panjang. Sesekali, dia menghentikan sejenak jari jemarinya untuk mengecek sekaligus mengencangkan simpul-simpulnya. 

Meski menjadi pelaku UMKM yang tak terpatok waktu bekerja, Indah mendisiplinkan diri dengan berkarya mulai pagi hari. Dalam sehari, ia bisa membuat setidaknya tiga karya. Ditemani gulungan benang, perlahan Indah bisa mengubah gulunga itu menjadi karya bernilai tinggi.

"Dalam sehari, saya bisa buat tiga karya. Pokoknya kalau pagi mulai sampai setidaknya selesai tiga karya," ungkapnya sambil menggerakan jari jemarinya, di rumahnya, Perumahan Kampung Semawis, Kedungmundu, Semarang, Senin (28/4/2025). 

ekkyta 29/4
TEKNIK MAKRAME - Pelaku UMKM Binaan BRI, Indah Prihatiningsih membuat tas dengan teknik makrame di rumahnya, Perumahan Kampung Semawis, Kedungmundu, Semarang, Senin (28/4/2025).

Usaha craft yang dibranding dengan nama Ekkyta Collection ini sudah berjalan sejak 2010. Awal mula, ia hanya mencari kesibukan usai ketiga anaknya sudah mentas dan hidup mandiri. Untuk mengisi waktu luang, Indah mengikuti berbagai pelatihan baik boga maupun kerajinan tangan. Hingga akhirnya, ia memilih berlabuh pada kerajinan rajut yang saat ini menjadi ladang rezekinya. 

Tak hanya terampil dengan teknik makrame, Indah mahir membuat karya-karya rajut dengan teknik tapestry. Pada teknik ini, jari jemari Indah menuntun jarum dan benang menjadi rajutan bermotif indah. 

"Kebanyakan karya saya menggunakan teknik tapestry. Teknik tapestry ini agak susah. Makanya, harganya mahal karena teknik pembuatanya susah," ungkap Indah. 

ekkyta 29/4/2025/3
Pelaku UMKM Binaan BRI, Indah Prihatiningsih menunjukan tas rajut dengan teknik makrame di rumahnya, Perumahan Kampung Semawis, Kedungmundu, Semarang, Senin (28/4/2025).

Warna-warni tas rajut terpampang berjajar di ruang tamunya. Adapula berbagai pernak-pernik rajut, hiasan dinding rajut, serta keranjang rajut imut berkarakter. 

Tas rajut yang dibuat dengan teknik tapestry karya Indah dibanderol lebih mahal dibanding karya lainnya. Ia banderol tas rajut mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Harga tas full rajut tapestry mulai dari Rp 400 ribu. Sementara, rajut tapestry yang dikombinasi dengan kulit dibanderol sekira Rp 750 ribu. Sedangkan, kombinasi tenun bisa mencapai Rp 1 juta. 

Sisa-sisa benang, ia buat berbagai macam pernak-pernik, diantaranya boneka karakter, gantungan kunci, dan lain-lain. Ada pula keranjang rajut yang memanfaatkan kain perca. 

Dalam membuat boneka karakter, keranjang rajut dan lainnya, ia menerapkan teknik basic rajut atau teknik dasar. Teknik ini terbilang lebih mudah sehingga harga produknya pun dibanderol lebih murah. Pernak-pernik rajut biasanya tidak ia jual melainkan sebagai suvenir bagi pembeli. Sementara, keranjang rajut dibanderol mulai Rp 100 ribuan. 

"Keranjang-keranjang ini untuk tempat pernik-pernik. Ini terbuat dari perca kaos, perca batik. Supaya kokoh, diisi rotan dan sumbu. Ini harganya Rp 100 ribuan. Harga lebih murah karena pembuatabnya lebih gampang. Yang gede biasanya untuk keranjang laundry," jelas pelaku UMKM binaan BRI tersebut. 

Ketekunannya menjadi seorang perajin rajut pun tidak menghianati hasil. Omzet yang didapatkan dalam sebulan rata-rata Rp 20 juta - Rp 25 juta. 

Tembus Pasar Luar Negeri Berkat BRI 

ekyta 29/4/2025
Pelaku UMKM Binaan BRI, Indah Prihatiningsih menunjukan tas rajut dengan teknik tapestry dan keranjang rajut di rumahnya, Perumahan Kampung Semawis, Kedungmundu, Semarang, Senin (28/4/2025).

April ini membawa berkah bagi Ekkyta Collection dengan masuknya orderan dari Dubai sebanyak 200 tas. Ia pun mengerahkan tujuh tenaga lepas untuk bisa mengejar pesanan rampung pada bulan ini. Orderan masuk dari luar negeri, ungkap Indah, tidak lepas dari dampak positif BRI EXPO(RT) pada 2025 serta BRILianpreneur 2023. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved