Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Kisah Jawara Desa BRILian Bansari Sabet Hadiah Rp 1 Miliar, Punya Embung dengan View 9 Gunung

Di kaki Gunung Sindoro, Desa Bansari Kecamatan Bansari, Temanggung, ada spot tersembunyi yang viral belakangan ini.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: raka f pujangga
Tribunjateng/Choirul Muzaki
VIEW 9 GUNUNG- Seorang wisatawan menikmati view di wisata Embun Bansari Desa Bansari Kecamatan Bansari, Temanggung, Rabu (23/4/2025).  

TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Di kaki Gunung Sindoro, Desa Bansari Kecamatan Bansari, Temanggung, ada spot tersembunyi yang viral belakangan ini.

Di ketinggian sekitar 1.300 meter persegi, sebuah embung berbentuk persegi seperti telaga surgawi.  

Saat surya masih berselimut pagi, kumpulan air itu tampak menggenang di atas awan.  

Baca juga: Desa Padakaton, Desa BRILian dengan Inovasi Pakan Ternak Organik di Brebes

Sejauh mata memandang, terlihat hamparan awan tak bertepi.

9 gunung Jawa yang tampak berbaris seperti ikut bersaksi.

Saat matahari terbit paling dinanti.

Cahaya jingganya yang memancar seperti kibasan selendang bidadari.

Tak ayal, meski lokasinya terpencil, Embung Bansari selalu diburu wisatawan dari berbagai penjuru negeri.

“Tadinya hanya embung, ternyata view nya bagus. Bisa lihat 9 gunung, dan pemandangan kota,”kata Suhardi, Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Tirta Sembada Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Temanggung, Rabu (23/4/2025).

Tak ada yang menyangka Embung Bansari bakal jadi destinasi wisata seperti sekarang. Embung yang dibangun Kementerian PUPR itu mulanya untuk keperluan irigasi pertanian.

Kolam besar itu berfungsi untuk menampung air hujan dan limpasan. Dari situ, air dialirkan ke lahan-lahan pertanian warga di bawahnya.

Air merupakan kebutuhan vital petani untuk menopang kehidupan tanaman. Saat kemarau, manfaat embung itu amat terasa. Petani tidak harus mengangkut air dari mata air di bawah yang butuh banyak tenaga dan biaya.

“Kalau kemarau terutama, berguna sekali, karena biasanya petani ambil air dari bawah jauh. Sekarang bisa dambil dari embung,”katanya

Tadinya tanah itu jarang terjamah manusia. Kecuali petani yang hilir mudik menuju ladang mereka.

Kini Embung Bansari punya fungsi lebih. Selain untuk menopang kegiatan pertanian, juga jadi destinasi wisata yang menawan. Keberadaan wisata Embung Bansari juga menambah pemasukan bagi kas desa.

Objek Wisata Embung Bansari dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Tirta Sembada.

Lebih dari itu, masyarakat sekitar juga bisa bekerja atau berusaha di tempat wisata sehingga lebih sejahtera. Ramainya wisatawan yang datang ke Bansari jadi berkah tersendiri bagi warga. Uang yang wisatawan bawa dari luar berputar di desa.

Dari pedagang, petugas wisata hingga tukang parkir ikut merasakannya.

“Terutama kalau hari minggu atau hari libur itu ramai,”katanya.

RAWAT TANAMAN- Seorang siswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) SMKN Bansari merawat tanaman melon di Flos Hidroponik Desa Bansari Kecamatan Bansari, Temanggung, Rabu (23/4/2025).
RAWAT TANAMAN- Seorang siswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) SMKN Bansari merawat tanaman melon di Flos Hidroponik Desa Bansari Kecamatan Bansari, Temanggung, Rabu (23/4/2025). (Tribun Jateng/ Khoirul Muzaki)

Juara 1 Desa BRILian

Sebagai produk unggulan desa, Embung Bansari ikut mengantarkan Desa Bansari menjadi juara 1 Anugerah Desa BRILian 2023 yang diselenggarakan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Desa Bansari berhasil menyisihkan ratusan desa di seluruh Indonesia yang juga punya potensi untuk dilombakan.

Pantas saja desa ini menang.  Seluruh kriteria untuk menjadi yang terbaik dalam ajang bergengsi ini dimiliki Desa Bansari. Desa Bansari dinilai unggul dalam memenuhi berbagai aspek penilaian, antara lain infrastruktur BUMDesa, program berkelanjutan, inovasi dan digitalisasi.

Perjalanan Desa Bansari untuk mencapai prestasi itu cukup panjang. Pihaknya tertarik mengikuti ajang itu karena merasa memenuhi persyaratan yang dibutuhkan.

“Syaratnya banyak, kita didampingi dari BRI dan dari kampus sehingga prosesnya lancar,”katanya

Yang menonjol dari Desa Bansari adalah keberhasilan BUMDesa nya dalam membangun usaha dan berkolaborasi.

Embung Bansari bukan satu-satunya usaha BUMDesa Tirta Sembada yang maju.

BUMDesa Tirta sembada juga mengelola unit usaha Perusahaan Air Minum (PAM) Desa. Sumber air yang melimpah di lahan desa tetangga dikelola untuk mencukupi kebutuhan warga.

Sampai saat ini, PAM Desa sudah menjangkau 850 Kepala Keluarga (KK) yang berlangganan air bersih. Mereka membayar biaya jasa tiap bulan berdasarkan tingkat penggunaan.

“Hasil pengelolaan air, masuk ke kas desa,”katanya

Keunggulan lain BUMDesa Tirta Sembada adalah kemampuannya berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan kemajuan dan kemandirian desa.  

Bukan hanya wisatanya yang berkembang, Desa Bansari juga maju pertaniannya dengan konsep pertanian modern.

Selain pola pertanian konvensional, sebagian petani di Desa Bansari juga mengembangkan pertanian modern menggunakan green house dengan metode hidroponik.

Ada sedikitnya 6 green house yang dikelola kelompok tani di Desa Bansari. Di dalam green house, petani menanam berbagai komoditas sayur dan buah dengan pola hidroponik.

Green house dikelola dengan sistem bagi hasil antara pemilik lahan, pengelola dan kelompok. Dari usaha itu, petani kini sudah tidak bergantung dengan sistem pasar atau tengkulak yang sering kali tidak berpihak ke mereka.

“Mereka punya pasar sendiri,”katanya

Hebatnya, dalam mengelola green house, petani di Desa Bansari memanfaatkan teknologi smart internet of things (IoT) untuk mengontrol suhu dan kelembaban, hingga perawatan tanaman lewat smartphone di genggaman.

Teknologi panel surya terpasang sebagai sumber energi terbarukan untuk menunjang usaha pertanian.

Manfaatkan Hadiah Rp 1 Miliar

Desa Bansari yang diganjar juara 1 Anugerah Desa BRILian 2023 berhak mendapat hadiah Rp 1 miliar dari BRI. Hadiah fantastis itu sebanding dengan perjuangan Desa Bansari untuk memajukan desa selama ini.

Suhardi mengatakan, hadiah itu akan digunakan untuk mengembangkan wisata Embung Bansari yang masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah.

Meski sudah ramai wisatawan, Embung Bansari masih belum dilengkapi fasilitas pendukung yang memadai seperti pusat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Dana sebesar itu juga akan dipakai untuk membangun sejumlah fasilitas pendukung, di antaranya musala dan toilet untuk kebutuhan dan kenyamanan pengunjung wisata.

“Jadi biar fasilitasnya lengkap,” katanya

Keberadaan pusat UMKM di Embung Bansari diharapkan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Di samping berpotensi mendongkrak perekonomian masyarakat, khususnya pedagang.

Petani hidroponik milenial dari Desa Bansari,  Hendi Nurseto menambahkan, kolaborasi adalah kunci keberhasilan Desa Bansari bisa memenangi anugerah Desa BRILian.

Ia dan kelompok taninya berkolaborasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) Bansari dan BUMDesa Tirta Sembada untuk mengangkat potensi desa.  

“Kita kedepankan kolaborasi,”katanya

Prinsip kolaborasi ini pula yang membuat kelompok taninya mampu merevolusi pertanian seperti sekarang. Untuk maju, tidak mungkin pihaknya bekerja sendirian.

Baca juga: Ubah Ladang Jadi Kolam Renang dengan View Gunung Slamet, Sikapat Raih Penghargaan Desa BRILian

Pihaknya butuh dan membuka peluang kerja sama dengan pemerintah, akademisi, hingga dunia usaha semisal Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dari akademisi, pihaknya bisa menyerap ilmu yang diaplikasikan di usaha pertanian.

Dari pemerintah dan BUMN, pihaknya bisa mengakses berbagai program yang disediakan untuk mendukung kemajuan kelompok usaha masyarakat. (*)
 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved