Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Keuangan

QRIS Merambah di Kaki Lima Semarang, Makan Soto Perut Kenyang Tinggal Scan

Hadirnya Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mengubah gaya hidup masyarakat dalam bertransaksi.

|
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rival al manaf
(TRIBUN JATENG / EKA YULIANTI FAJLIN)
PINDAI QRIS - Seorang pelanggan memindai QRIS usai santap soto di Soto Ayam Seger miliki Sri Lestari, Rabu (30/4/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Hadirnya Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) mengubah gaya hidup masyarakat dalam bertransaksi. Model transaksi digital itu kini semakin merambah di berbagai sektor usaha, bahkan hingga pedagang kaki lika (PKL). 


Di pinggir Jalan Ki Mangunsarkoro, Karangkidul, Kota Semarang, Sri Lestari, pedagang soto, menjajakan dagangannya di sebuah gerobak bertuliskan 'Soto Ayam Sueegeerr'. Ia sibuk meracik soto untuk pelanggannya, memasukkan perlahan bahan-bahan ke dalam mangkuk dan menyiramnya dengan kuah soto yang telah disiapkan dalam dandang. Beberapa porsi soto ditata dalam satu nampan. Suaminya, Toni, mengantarkan nampan berisi soto tersebut ke sebuah kantor yang tak jauh dari lapaknya. 


Ya, soto buatan Sri Lestari dan Suaminya, memang menjadi langganan sejumlah pegawai perkantoran di Jalan Ki Mangunsarkoro. Selain itu, sejumlah pelanggan juga silih berganti berkuliner ria di lapaknya. 


"Saya sudah jualan soto disini sejak 2003. Awalnya keliling. Terus, berhenti disini. Dapat izin dari kelurahan setempat. Alhamdulillah potensi besar," ungkap Sri.


Hal yang menarik perhatian bukan pada menu soto, melainkan cara Sri melayani pelanggan. Di gerobaknya, terpasang sebuah papan akrilik yang melapisi kertas barcode QRIS


Sri mengaku, telah menggunakan QRIS sejak tiga tahun lalu. Sebagai nasabah setia BRI, ia ditawari oleh petugas BRI. Ia pun bersedia dibuatkan QRIS mengingat tuntutan zaman saat ini serba digital. Ia pun enggan tertinggal untuk menyesuaikan kondisi pasar. Dalam transaksi, mayoritas pelanggan menggunakan QRIS, terutama kaum muda. 


"Banyak pengguna QRIS, kadang transaksi masuk lewat QRIS dalam sehari sampai Rp 300 ribuan," ungkap perempuan asal Grobogan, Jawa Tengah. 


Tak lama berselang, seusai suaminya mengantarkan soto ke sebuah kantor, giliran Sri mencatat pesanan dalam selembar nota. Soto dibanderol dengan harga Rp 11.000 perporsi, sate Rp 5.000 pertusuk, gorengan Rp 1.500 perbiji, dan es teh Rp 3.000. Tak banyak, hanya puluhan ribu saja yang tertera dalam nota tersebut. Selembar nota tersebut ia ambil foto melalui handphonenya. Nota tersebut dikirimkan melalui pesan WhatsApp kepada pelanggannya lengkap dengan barcode QRIS


"Monggo Mbak Hayuk, total Rp 26 ribu," tulisnya melalui pesan WhatsApp kepada pelanggan. 


Penggunaan QRIS, bagi Sri, sangat memberikan kemudahan baik untuk dirinya maupun pelanggannya. Selain menyajikan hidangan yang lezat, kemudahan pelayanan bagi pelanggan menjadi strateginya dalam berdagang. Dengan demikian, pelanggan merasakan kenyamanan membeli soto di lapaknya.


"Kami kan sering kirim ke kantor. Mangkuk ditinggal, ambil kalau sudah selesai makan. Pas kami ambil mangkukmya, pegawai tidak selalu di kantor, maka tinggal kirim nota sama QRIS, sudah beres," terangnya. 


Sri mengaku, tidak perlu khawatir uang tidak masuk saat pelanggannya bertransaksi melalui QRIS. Setiap transaksi masuk melalui QRIS, selalu ada notifikasi besaran uang masuk ke rekeningnta. Begitu pelanggan membayar, ada pesan dari BRI melalui WhatsApp.


Tak hanya pelanggan di kantoran, pelanggan Sri yang mampir ke lapaknya juga seringkali menggunakan QRIS saat bertransaksi. Hal itu membuatnya tidak perlu repot menyiapkan uang receh untuk kembalian. 


Seorang pelanggan Soto Ayam Seueegeerr, Megasurya mengaku lebih praktis membayar dengan QRIS. Dengan genggaman handponenya dan barcode QRIS, ia bisa menikmati lezatnya soto buatan Sri Lestari. 


"Gampang pakai QRIS. Tinggal buka HP, scan barcode, bisa makan kenyang," ungkapnya. 


Sekarang ini, diakui Surya, segala sektor sudah menggunakan QRIS sebagai media pembayaran. Menurut dia, hal itu sangat memudahkan dirinya sebagai konsumen. Selain praktis, transaksi menggunakan QRIS mengurangi risiko kehilangan uang tunai. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved