Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Temuan Mayat Wanita Dicor di Wonogiri

Fakta-fakta Joko Bunuh Dwi Janda Warga Baturetno Wonogiri, Minta Dinikahi Bukan Karena Sedang Hamil

Beberapa fakta terungkap seusai pelaku membunuh kekasihnya, Dwi Hastuti, warga Baturetno, Kabupaten Wonogiri, salah satunya ada utang Rp15 juta.

Penulis: Agus Iswadi | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
LOKASI KORBAN DIKUBUR - Petugas Satreskrim Polres Wonogiri mengecek liang tempat dikuburnya korban, Dwi Hastuti yang berada di belakang rumah orangtua tersangka, Dusun Brubuh, Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jumat (2/5/2025) siang. Kasus ini terungkap seusai orangtua pelaku memberikan keterangan kepada pihak kepolisian yang sedang melaksanakan serangkaian penyelidikan. 

Pantauan di lokasi tampak garis polisi masih terpasang di rumah tempat penemuan mayat itu pada Jumat (2/5/2025) siang.

Kasatreskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sadewo menyampaikan, semula polisi menerima laporan orang hilang atas nama Dwi Hastuti pada 14 Februari 2025. 

Setelah menerima laporan tersebut, kepolisian lantas melakukan serangkaian penyelidikan dan scientific investigation.

Di sisi lain, polisi juga meminta keterangan orangtua Dwi Hastuti.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh, keluarga melihat korban terakhir kali keluar rumah dengan tersangka. 

Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi akhirnya bisa mengungkap kasus tersebut berdasarkan keterangan orangtua tersangka, Gimin.

Baca juga: Beralasan Sembuhkan Sakit, Guru Silat di Wonogiri Cabuli 7 Muridnya, Punya Tempat Khusus

Baca juga: Geger Mayat Wanita Terkubur di Belakang Rumah Warga Wonogiri, Terbungkus Plastik dan Ditimpa Cor

"1 Mei 2025 kami mengungkap tabir hilangnya seorang berinisial DH."

"Telah meninggal dikubur di belakang rumah orangtua pelaku pembunuhan," katanya kepada Tribunjateng.com, Jumat (2/5/2025).

Dari hasil keterangan orangtua tersangka, terangnya, korban dikubur di belakang rumah dekat kandang itik.

Polisi lantas melakukan pembongkaran.

Dia menuturkan, proses pembongkaran berlangsung sekira 2,5 jam atau hingga pukul 03.00 pada Kamis (1/5/2025).

Proses pembongkaran cukup lama karena liang tempat dikuburnya korban ditimpa cor.

Polisi menemukan tas saat membongkar liang tersebut.

Tas tersebut berisi KTP milik korban, kartu ATM, dan kartu identitas lainnya.

"Dikuburkan di liang, jadi yang atas cor-coran ditutupi papan."

"Jasad korban dibungkus plastik dan kain jarik."

"Kedalaman (liang) sekira 1,5 meter," terangnya.

HASIL AUTOPSI - Kasatreskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sadewo. Dari hasil autopsi, korban Dwi Hastuti meninggal karena mengalami luka serius di bagian kepala, hingga akhirnya jenazah dibungkus plastik, dikubur, dan ditimpa cor beton di belakang rumah orangtua pelaku.
HASIL AUTOPSI - Kasatreskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sadewo. Dari hasil autopsi, korban Dwi Hastuti meninggal karena mengalami luka serius di bagian kepala, hingga akhirnya jenazah dibungkus plastik, dikubur, dan ditimpa cor beton di belakang rumah orangtua pelaku. (TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI)

Kasatreskrim menerangkan, korban dan tersangka sempat terlibat cekcok sebelum kejadian. 

Diketahui kedatangan korban dan pelaku ke rumah tersebut dalam rangka membicarakan permintaan korban.

Korban yang berstatus sebagai janda meminta kepada tersangka supaya dinikahi.

Akan tetapi tersangka bingung lantaran sudah berkeluarga hingga terjadinya cekcok antara keduanya.

Korban dan pelaku diketahui telah saling kenal sejak Oktober 2024.

"Motifnya asmara, korban meminta kepada tersangka insial J untuk dinikahi."

"Tersangka bingung karena sudah memiliki keluarga," ungkapnya.

Berdasarkan pengakuan tersangka, jelas Iptu Agung, pelaku khilaf kemudian mencekek dan membekap korban saat cekcok tersebut.

Kemudian korban jatuh dan kepala membentur pondasi di belakang rumah.

Pelaku melancarkan aksinya pada 11 Ferbruari 2025 atau 3 hari sebelum adanya laporan orang hilang ke kepolisian.

"Itu (korban dikubur) dilakukan pelaku sendiri," ucapnya.

Warga sekitar, Andika Wisnu kaget mendengar kabar adanya penemuan mayat di rumah tetangganya itu.

Dia mendapatkan kabar itu dari polisi yang berada di sekitar lokasi pada Kamis (1/5/2025) dini hari.

Menurutnya, pelaku jarang berkunjung ke kediaman orangtuanya karena telah tinggal bersama keluarganya.

Dia mengungkapkan, orangtua pelaku tinggal seorang diri di rumah tersebut.

"Paling ke sini cuma jenguk orangtua, tapi jarang," imbuhnya. (*)

Baca juga: Hardiknas 2025, Wali Kota Tegal Apresiasi Guru dan Siswa Berprestasi

Baca juga: Masih Ada 4.082 Anak Tidak Sekolah di Jepara, Usia Rerata 7-18 Tahun

Baca juga: Jejak Sejarah SDN 1 Kunden Blora: Diawali Sekolah Khusus Perempuan, Masuk Kategori Cagar Budaya

Baca juga: Hardiknas, Rektor USM Soroti Pentingnya Partisipasi Kolektif untuk Wujudkan Pendidikan Bermutu

 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved