Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Temuan Mayat Wanita Dicor di Wonogiri

Kasus Mayat Perempuan di Wonogiri Terungkap dari Pengakuan Orang Tua Pelaku

Penemuan mayat perempuan di Wonogiri akhirnya terungkap. Orang tua pelaku jadi kunci utama dibalik terbongkarnya kasus pembunuhan ini.

TRIBUN JATENG/AGUS ISWADI
LOKASI KORBAN DIKUBUR - Petugas Satreskrim Polres Wonogiri mengecek liang tempat dikuburnya korban, Dwi Hastuti yang berada di belakang rumah orangtua tersangka, Dusun Brubuh, Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Jumat (2/5/2025) siang. Kasus ini terungkap seusai orangtua pelaku memberikan keterangan kepada pihak kepolisian yang sedang melaksanakan serangkaian penyelidikan. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOGIRI – Misteri penemuan mayat perempuan di Dusun Brubuh, Desa Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, akhirnya terkuak.

Identitas korban diketahui sebagai Dwi Hastuti (48), yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak Februari 2025. Fakta mengejutkan terungkap, pelaku pembunuhan adalah Joko Nur Setiawan (34), dan titik terang kasus ini justru datang dari pengakuan orang tua pelaku sendiri.

Kasatreskrim Polres Wonogiri, Iptu Agung Sadewo, menyampaikan bahwa kasus ini mulai diselidiki usai laporan orang hilang diterima pada 14 Februari 2025. Berbagai metode penyelidikan ilmiah dilakukan, namun keterangan dari Gimin—orang tua pelaku—menjadi kunci yang membuka tabir kejadian.

“1 Mei 2025 kita berhasil mengungkap kasus hilangnya DH. Korban ternyata dikubur di belakang rumah orang tua pelaku,” ujar Agung, Jumat (2/5/2025).

Dari pengakuan Gimin, korban dikubur di dekat kandang itik. Polisi pun membongkar lokasi tersebut, dan proses penggalian berlangsung selama hampir 3 jam karena jasad dikubur dalam liang yang dicor dan ditutupi papan.

Saat pembongkaran, ditemukan tas berisi KTP, ATM, dan kartu identitas milik korban. Jasad korban dibungkus plastik dan kain jarik pada kedalaman sekitar 1,5 meter.

Polisi mengungkap motif pembunuhan berawal dari konflik asmara. Korban yang berstatus janda meminta dinikahi oleh tersangka.

Namun tersangka menolak karena telah berkeluarga, hingga terjadi cekcok yang berujung pada tindakan kekerasan. Pelaku membekap dan mencekik korban hingga meninggal, lalu menguburkannya seorang diri pada 11 Februari 2025.

Warga sekitar pun mengaku terkejut. "Jarang ke sini, paling hanya jenguk orang tua. Itu pun tidak sering," ujar Andika Wisnu, tetangga pelaku.

Dengan terungkapnya kasus ini, kepolisian menegaskan pentingnya kolaborasi antara penyelidikan ilmiah dan pengakuan dari lingkungan terdekat pelaku untuk membongkar kejahatan tersembunyi.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved