Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UKSW Salatiga

71 Sekolah Se-Indonesia Adu Hebat di Economics Competition Prodi Ilmu Ekonomi FEB UKSW! 

Prodi Ilmu Ekonomi (IE) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali menyelenggarakan Economics Competition

Editor: muslimah
istimewa
Foto bersama dalam Webinar Economics Competition (EC) Prodi Ilmu Ekonomi FEB UKSW, Sabtu (26-04-2025). 

TRIBUNJATENG.COM - Dalam upaya melahirkan generasi muda yang kritis dan inovatif terhadap pertumbuhan ekonomi, Program Studi (Prodi) Ilmu Ekonomi (IE) Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) kembali menyelenggarakan Economics Competition (EC) bertajuk “Balancing Economic Growth with Environmental Quality for Sustainable Living”, baru-baru ini. Acara tahunan ini diikuti 131 siswa dari 71 Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dalam sapaannya, Dekan FEB UKSW, Dr. Yefta Andi Kus Noegroho, S.E., M.Si., Ak., CMA., CA., menyampaikan apresiasinya kepada seluruh peserta yang berpartisipasi dalam kompetisi bidang ekonomi ini. “Keikutsertaan peserta dalam Economics Competition menunjukan keingintahuan mereka terhadap isu ekonomi yang sedang berlangsung saat ini, baik secara nasional maupun internasional,” katanya.

Sementara itu, Kepala Program Studi Ilmu Ekonomi Prof. Dr. Gatot Sasongko, S.E., M.S., menegaskan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kualitas lingkungan dalam menciptakan perekonomian Indonesia yang berkelanjutan.

Selain itu, lanjutnya, kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para siswa untuk menyampaikan ide inovatifnya terkait fenomena ekonomi dan lingkungan yang berjalan beriringan. “Melalui Economics Competition ini juga mengasah keberanian para peserta untuk menyampaikan gagasannya dalam forum interaksi debat,” katanya.

Lebih jauh dijelaskannya, tema yang diangkat dalam kegiatan EC tahun ini didasarkan pada situasi ekonomi saat ini di mana keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kualitas lingkungan menjadi perhatian utama dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, eksploitasi sumber daya alam, dan ketimpangan pembangunan.

Webinar Sustainable Living

Selain kompetisi, rangkaian kegiatan ini juga dikemas dalam bentuk webinar yang diikuti oleh 240 peserta terdiri dari peserta kompetisi EC, guru pendamping masing-masing sekolah, serta mahasiswa FEB. Webinar yang berlangsung secara hybrid yakni secara online melalui platform zoom meeting dan secara offline di F114 ini menghadirkan dua pakar di bidang ilmu ekonomi. Mereka adalah Profesor Bidang Ilmu Ekonomi FEB, Profesor Daniel Daud Kameo, S.E., M.A., Ph.D., dan dosen serta peneliti di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Profesor Aloysius Gunadi Brata, S.E., M.Si., Ph.D.

Dalam paparannya, Profesor Daniel Daud Kameo menyampaikan bahwa sejumlah poin penting untuk mencapai hidup yang berkelanjutan (Sustainable Living) yaitu mengadopsi gaya hidup yang memenuhi  kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk melakukan hal yang sama, menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan, serta menekankan pengurangan jejak ekologi.

“Selain itu, tindakan yang dilakukan untuk mencapai sustainable living adalah penggunaan energi terbarukan, meminimalkan limbah, dan mendorong sistem ekonomi yang mengutamakan stabilitas jangka panjang daripada keuntungan jangka pendek,” jelasnya.

Tak hanya itu, ia juga menerangkan tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai sustainable living di antaranya kemiskinan, pemborosan, oligarki politik dan ekonomi.

Sementar itu,  Profesor Aloysius Gunadi Brata menjelaskan bahwa hidup yang berkelanjutan berarti memahami bagaimana pilihan gaya hidup dapat memengaruhi dunia sekitar dan menemukan cara agar setiap orang hidup lebih baik dan lebih memadai. “Hidup berkelanjutan adalah gaya hidup yang mampu mengurangi dampak lingkungan individu atau masyarakat dengan membuat keputusan sadar tentang kebiasaan sehari-hari,” katanya.

Seusai webinar, acara dilanjutkan dengan pengumuman pemenang Economics Competition. Keluar sebagai Juara I Frederick Suhardi, Juara II Maxbillian Christiansen Sanjaya, keduanya dari SMAK 1 BPK Penabur Jakarta, dan Juara III Hansel Aldrich Hernando Kwok dari SMAK 3 Penabur Jakarta. Kemudian, Juara Harapan I diraih oleh Shafwan Nizar Aulia dari SMA Cahaya Rancamaya Bogor, Juara Harapan II diraih oleh Jaswin Ciawi dari SMAS Sutomo 2 Medan serta Juara Harapan III diraih oleh Muhammad Hasanain Afiqi dari MAN 2 Kota Malang.

"Saya senang dan bersyukur bisa mengikuti kompetisi ini. Terima kasih kepada panitia dan juri kemenangan yang saya raih adalah sebuah anugerah," ungkap Frederick Suhardi.

Economics Competition ini merupakan tindakan nyata yang dilakukan oleh UKSW untuk berkontribusi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas.

Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 28 Prodi Unggul dan A. Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah. Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved