Jawa Tengah
Atasi Krisis Pesisir Pantura Pemprov Jateng Gandeng Zurich Foundation dan MCI
Pemprov Jateng menggandeng Zurich Foundation dan Mercy Corps Indonesia (MCI).
Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemprov Jateng menggandeng Zurich Foundation dan Mercy Corps Indonesia (MCI) dalam proyek besar untuk menyelamatkan kawasan pesisir utara dari krisis lingkungan yang makin mendesak.
MoU juga telah dilakukan beberapa waktu lalu di Kota Semarang, proyek jangka panjang tersebut akan berjalan hingga tahun 2035, menyasar wilayah hulu hingga hilir di sejumlah daerah seperti Pekalongan, Semarang, Salatiga, Demak, dan Grobogan.
Menurut Direktur Eksekutif MCI, Ade Soekadis, penurunan muka tanah dari Brebes hingga Jepara sudah masuk kategori darurat.
“Di hilir kami lihat rob, banjir bandang, bahkan banyak wilayah yang berubah jadi genangan permanen. Ini butuh penanganan cepat dan tepat,” kata Ade, Selasa (6/5/2025).
Ia menambahkan, proyek ini mengusung konsep pengelolaan kawasan pesisir terpadu yang berbasis pada ketahanan iklim.
Tiga pendekatan utama pun disiapkan: memperkuat kebijakan terkait banjir pesisir, mendorong pembangunan yang adaptif terhadap iklim, dan memberdayakan masyarakat yang terdampak langsung.
Contohnya, di Pekalongan MCI telah membuat percontohan keramba apung di wilayah abrasi.
Tujuannya, menciptakan mata pencaharian baru yang tetap ramah lingkungan dan berkelanjutan.
“Kami ingin warga tetap punya penghasilan, meski tinggal di daerah yang sudah terkena dampak abrasi,” ujarnya.
Di wilayah hulu, pendekatannya berbeda. Fokusnya pada konservasi lahan.
Petani di Petungkriyono, misalnya, diajak beralih ke pupuk organik dan budidaya tanaman yang akarnya mampu mencegah longsor dan banjir bandang.
Terpisah Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, mengatakan lewat kolaborasi tersebut Ia berharap Jateng bisa menjadi percontohan nasional dalam pengelolaan kawasan pesisir terpadu.
“Kami butuh masukan dan resume hasil kajian para peneliti untuk bisa merumuskan kebijakan yang tepat,” ucapnya.
Pemprov Jateng sendiri saat ini juga tengah menggandeng Universitas Diponegoro untuk menghadirkan solusi penyediaan air bersih di wilayah pesisir melalui teknologi desalinasi.
Tak hanya itu, ide rumah apung juga mulai dirancang untuk membantu warga yang masih ingin bertahan di rumah mereka meski diterpa abrasi.
“Karena mata pencaharian mereka di sana, kita cari solusi agar tetap bisa tinggal dengan aman,” kata Taj Yasin. (*)
Pengusaha Muda di Jateng Diberi Pelatihan Perpajakan, Ini yang Diharapkan Direktorat Jenderal Pajak |
![]() |
---|
PSSI Jateng Ingin Kompetisi Usia Dini Terus Dijaga Konsistensinya |
![]() |
---|
Ahmad Luthfi Sebut Program Insentif Guru Non-ASN dari Menteri Dikdasmen Sangat Menguntungkan |
![]() |
---|
Gubernur Ahmad Luthfi akan Libatkan Iwapi dalam Satgas MBG Jateng |
![]() |
---|
2.479 Orang di Jateng Terdeteksi Alami Gangguan Jiwa Lewat Program Speling, Banyak Anak Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.