Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UIN SAIZU Purwokerto

Tujuh Agama dan Kepercayaan Bersatu di Cilacap: UIN Saizu dan UIN Suka Lahirkan Forum Perdamaian

UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto bersama Dialog Center UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melakukan kolaborasi.

Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
KOLABORASI PROGRAM - UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto bersama Dialog Center UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melakukan kolaborasi dalam program “Interaction Live In" di Kabupaten Cilacap. (Dok) 

TRIBUNJATENG.COM - UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto bersama Dialog Center UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melakukan kolaborasi dalam program “Interaction Live In" di Kabupaten Cilacap.

Kepala Pusat Pengabdian LPPM UIN Saizu Purwokerto, Mawi Khusni Albar menyebutkan, ini sebuah forum interaktif lintas iman yang menjadi gebrakan monumental.

Kegiatan berlangsung di Kabupaten Cilacap menghadikan tokoh-tokoh dari tujuh agama dan kepercayaan sejak Jumat-Minggu (9–11/5/2025).

Ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Dialog Center UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan UIN Saizu Purwokerto.

Tujuan utama memperkuat harmoni antarumat beragama dan mencegah potensi konflik sosial keagamaan.

"Tiga hari penuh, para agamawan dari berbagai keyakinan berdiskusi, hidup bersama, dan merasakan denyut kehidupan masyarakat lintas iman di Cilacap," ujarnya.

Momen ini tak hanya menjadi panggung dialog spiritual, tapi juga bukti nyata bahwa toleransi bukan sekadar wacana.

Agama, Kebenaran, dan Bahaya Tafsir Eksklusif

Dia menyebut, agama sebagai sistem kepercayaan transendental memang menyimpan ajaran yang diyakini sebagai kebenaran absolut.

Namun dalam praktiknya, ajaran tersebut tidak lepas dari interpretasi manusia yang bisa sangat beragam.

Pemaksaan tafsir tunggal terhadap kebenaran agama menjadi pemicu konflik, terutama ketika tidak diimbangi dengan pemahaman terhadap perbedaan.

Kurangnya interaksi antar pemeluk agama memperbesar jurang eksklusivisme.

Apalagi di era digital, generasi muda sangat rentan terpapar narasi-narasi ekstrem yang menyebar cepat melalui media sosial.

Inilah yang menjadi latar belakang lahirnya program "Interaction Live In" sebagai bentuk pendidikan perdamaian berbasis pengalaman.

Kampus Hadir untuk Perdamaian: Komitmen UIN Saizu

Mawi Khusni Albar menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab moral kampus dalam upaya preventif dan mitigasi konflik sosial-keagamaan.

“LPPM UIN Saizu memiliki program pengabdian yang spesifik terhadap reduksi konflik. Agama bisa menjadi kekuatan harmonis, namun juga bisa menjadi pemantik konflik jika disalahpahami,” ujar Mawi.

Senada, Wakil Dekan I Fakultas Dakwah UIN Saizu, Dr. Ahmad Muttaqin, menambahkan bahwa agama selalu dibutuhkan oleh manusia, terutama saat sains dan teknologi tidak mampu menjawab kegelisahan eksistensial.

“Agama memberi ruang transendental untuk mengembalikan kemanusiaan seseorang ketika ilmu pengetahuan tak lagi cukup,” jelasnya.

Lahirnya Forum Komunikasi Umat Beragama Cilacap

Dari forum ini pula lahir sebuah wadah baru: Forum Komunikasi Umat Beragama Cilacap (FKUBC).

Forum ini akan menjadi penggerak utama kegiatan lintas iman secara berkelanjutan di daerah.

Ke depan, forum ini diharapkan menjadi tameng sosial dari berbagai potensi konflik laten yang mungkin muncul akibat perbedaan.

Perguruan Tinggi, Dialog, dan Masa Depan Inklusif

Keterlibatan aktif UIN Saizu dan UIN Sunan Kalijaga menegaskan peran strategis perguruan tinggi dalam membangun masa depan inklusif.

Tak hanya sebagai penghasil ilmu, kampus juga menjadi motor penggerak rekonsiliasi sosial berbasis nilai-nilai kemanusiaan universal.

UIN Saizu Maju, UIN Saizu Unggul!!! (*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved