Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

4 Penyebab Amunisi Bom Kedaluwarsa Mudah Meledak, Tewaskan 13 Korban di Garut

amunisi yang kedaluwarsa menjadi lebih mudah meledak karena....terjadi saat TNI Angkatan Darat melakukan pemusnahan amunisi yang kedaluwarsa.

|
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Istimewa
SUMUR AMUNISI - Foto sumur tempat pemusnahan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut, Senin (12/5/2025). Pemusnahan bom tak layak pakai di lokasi tersebut menewaskan 13 orang. 

4 Penyebab Amunisi Kadaluwarsa Mudah Meledak, Tewaskan 13 Korban di Garut

TRIBUNJATENG.COM- Senin (12/5/2025) pagi, ledakan dahsyat mengguncang Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kejadiannya sekitar pukul 09.30 WIB. 
Peristiwa tragis ini terjadi saat TNI Angkatan Darat melakukan pemusnahan amunisi yang kedaluwarsa.

Akibat insiden tersebut, 13 orang dinyatakan meninggal dunia.
Korban terdiri dari empat personel TNI AD dan sembilan warga sipil.

Sebagai informasi, amunisi yang kedaluwarsa menjadi lebih mudah meledak karena beberapa alasan teknis dan kimiawi, antara lain:

 

1. Degradasi bahan kimia 
Bahan peledak dalam amunisi, seperti propelan dan bahan primer, bisa mengalami degradasi seiring waktu. Paparan terhadap panas, kelembapan, atau bahan kimia lain bisa menyebabkan senyawa ini menjadi tidak stabil dan lebih sensitif terhadap guncangan, gesekan, atau suhu tinggi.

Baca juga: Viral Polisi Tilang Pengendara, Ternyata Gunakan Motor Dinas Mati Pajak Sejak 2020

.

2. Korosi pada casing logam 
Selongsong dan komponen logam amunisi bisa berkarat atau mengalami korosi jika disimpan dalam kondisi buruk. Korosi ini dapat memengaruhi integritas struktur amunisi dan meningkatkan risiko kebocoran bahan kimia atau reaksi yang tidak diinginkan.

 

3.Kegagalan segel dan pelindung 
Amunisi biasanya memiliki segel atau pelindung untuk menjaga bahan kimia tetap stabil. Seiring waktu, segel ini bisa rusak atau aus, menyebabkan bahan di dalamnya terekspos udara atau kelembapan, yang mempercepat degradasi dan membuatnya lebih sensitif.

 

4. Perubahan fisik bahan peledak 

Beberapa bahan peledak dapat mengkristal ulang atau berubah bentuk fisiknya. Kristalisasi ulang bisa membuat bahan menjadi lebih sensitif terhadap tekanan atau benturan, sehingga meningkatkan risiko ledakan tak terduga.

Karena alasan-alasan tersebut, amunisi yang telah kedaluwarsa tidak boleh digunakan atau disimpan sembarangan. Biasanya, amunisi semacam ini harus dimusnahkan oleh personel berpengalaman dengan prosedur khusus.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved