Semarang
CKG Digandrungi Warga Semarang, Juwarni: Dari Pada Priksa di Apotik Harus Bayar
Program cek kesehatan gratis (CKG) digandrungi warga Kota Semarang. Seperti, CKG yang dilakukan di Kelurahan Pakintelan.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Program cek kesehatan gratis (CKG) digandrungi warga Kota Semarang. Seperti, CKG yang dilakukan di Kelurahan Pakintelan, Kota Semarang, Rabu (14/5/2025).
CKG di Pakintelan ini merupakan rangkaian dari program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) kolaborasi dengan Pemerintah Kota Semarang. Selain pengerjaan proyek fisik, Pemerintah Kota Semarang juga melakukan berbagai kegiatan nonfisik, diantaranya CKG.
Warga Pakintelan berbondong-bondong mendatangi kantor kelurahan demi mendapatkan pelayanan CKG. Sejumlah warga mengantre dipanggil oleh petugas kesehatan.
Warga RT 2 RW 2 Pakintelan, Juwarni mengaku antusias mengikuti program CKG. Dia merasa senang bisa cek kesehatan tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun.
Begitu ia datang ke tempat pemeriksaan, petugas langsung mengukur berat badan dan tinggi badan. Dilanjutkan, cek tensi darah, gula darah, kolesterol, dan sebagainya.
"Ya senang karena gratis. Bisa tahu kondisi kesehatannya," ucapnya.
Ia mengaku rutin periksa kesehatannya. Biasanya, ia periksa kesehatan di Apotek. Ia harus merogoh kocek setidaknya Rp 50 ribu untuk bisa mengetahui kondisi tensi darah, kolesterol, asam urat, dan gula darah. Adanya CKG ini, tentu sangat membantu warga lebih mudah mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis.
Senada, warga Pakintelan lainnya, Sukilah mengungkapkan, senang bisa mengikuti CKG di kantor kelurahan. Ia mengaku, hanya melakukan cek kesehatan saat ada program di kelurahan atau saat periksa di fasilitas kesehatan.
Menurutnya, upaya jemput bola seperti ini sangat membantu dirinya mengingat usia yang tak lagi muda.
"Saya semangat kalau ada cek kesehatan, biar tahu kondisinya," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Moh Abdul Hakam menargetkan, 80 persen warga Kota Semarang bisa memanfaatkan program CKG.
"Kami menargetkan 80 persen dari total penduduk yang ada di Kota Semarang yaitu 1,6 juta, (untuk ikutserta memeriksakan kesehatannya)," sebut Hakam, Senin (10/2/2025).
Lebih lanjut, Hakam menuturkan, ada berbagai pemeriksaan gratis bagi warga yang berulang tahun.
Pemeriksaan kesehatan pada bayi meliputi kekurangan hormon tiroid sejak lahir, Kekurangan enzim pelindung sel darah merah (G6PD), kekurangan hormon adrenal sejak lahir,penyakit jantung bawaan (PJB) kritis, dan kelainan saluran empedu.
Kemudian, ada juga pemeriksaan kesehatan pada balita dan anak prasekolah, seperti
pertumbuhan perkembangan, Tuberkulosis telinga, mata, gigi, talasemia (mulai usia 2 tahun), dan gula darah (mulai usia 2 tahun).
Lalu, pemeriksaan kesehatan pada dewasa, antara lain, kardiovaskular, merokok, tingkat aktivitas fisik,sStatus gizi, gigi, tekanan darah,
Gula darah, risiko stroke (mulai usia 40 tahun), risiko jantung (mulai usia 40 tahun),
Fungsi ginjal (mulai usia 40 tahun), paru tuberkulosis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) (mulai usia 40 tahun).
"Pemeriksaan Kanker juga ada, Kanker payudara pada perempuan mulai usia 30 tahun. Kanker leher rahim pada perempuan mulai usia 30 tahun, kanker paru pada laki-laki mulai usia 45 tahun, kanker usus pada laki-laki mulai usia 45 tahun," urainya.
Sejak bulan Januari lalu, pihaknya telah melakukan simulasi CKG ke seluruh puskesmas di Kota Semarang.
Puskesmas memiliki aula bisa melakukan tes CKG di tempat tersebut. Dia memastikan tidak ada persoalan terkait fasilitas untuk mendukung terlaksanakannya CKG di Kota Semarang.
Puskesmas yang memiliki ruang kecil, penerapan CKG dilakukan dengan Goes To atau keliling ke atau menjadwalkannya di atas jam 12 siang.
Pihaknya juga jemput bola di beberapa tempat, seperti di kantor kelurahan, perusahaan maupun pabrik.
"Supaya tidak menganggu kegiatan yang di dalam gedung terutama di jam pagi. Biasanya, jam 8 sampai 11 itu siang kan orang- orang datang ke puskesmas untuk berobat cukup banyak," ungkapnya. (eyf)
Menengok Pesisir Tambakrejo Semarang, Tetap Bangkit Mandiri di Tengah Hantaman Rob |
![]() |
---|
Catat Stok Beras Capai 32 Ribu Ton, Dishanpan Semarang: Ketersediaan Cukup |
![]() |
---|
Inflasi Pangan Tercatat Turun, Wali Kota Semarang Sebut Keberhasilan Intervensi Harga |
![]() |
---|
Sebanyak 5.000 Pengunjung Semarang Zoo Manfaatkan Promo HTM Rp 10 Ribu |
![]() |
---|
Perjalanan Panjang Patung Sapi di Peternakan Undip, Sempat Dipajang di Tugu Muda Hingga Museum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.