Berita Banyumas
Soal Wisuda SMK Citra Bangsa Mandiri Purwokerto, Guru Besar UIN Saizu: Wisuda Bukan Monopoli Kampus
Video prosesi wisuda siswa SMK Citra Bangsa Mandiri Purwokerto yang viral di media sosial, memantik beragam reaksi termasuk guru besar UIN Saizu.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: raka f pujangga
"Apakah betul di SMK itu ada senat akademik? Karena istilah senat adalah lembaga normatif yang memiliki kewenangan menggelar sidang senat terbuka," ungkapnya.
Soal atribut, ia menyebut setiap lembaga memang bisa menentukan sendiri, namun perlu mempertimbangkan urgensinya.
"Kalau meniru kenapa harus begitu? Esensinya apa? Misalkan untuk motivasi anak melanjutkan kuliah bisa jadi, tapi kalau hanya ikut-ikutan lebih baik dipertimbangkan ulang," imbuhnya.
Tradisi Lama, Tapi Harus Kontekstual
Menurut Prof. Fauzi, tradisi wisuda sudah berlangsung lama, berasal dari universitas klasik seperti Oxford dan Cambridge di Inggris, yang membawa tradisi toga dan jubah dari pengaruh budaya Italia.
Namun, pelaksanaan tradisi itu di Indonesia harus dikontekstualisasikan.
"Atribut wisuda mengalami perubahan sesuai kesepakatan masing-masing lembaga.
Misalnya topi toga lazimnya segi lima, tapi di ITB bentuknya bulat.
Bahkan di beberapa UIN ada yang pakai peci," katanya.
Ia menegaskan yang terpenting dari sebuah prosesi kelulusan adalah bagaimana membekali siswa dengan kesiapan mental dan softskill pasca lulus, bukan hanya sekadar seremoni.
"Saya tidak mengatakan itu tidak baik, tapi perlu mempertimbangkan urgensinya.
Yang penting adalah mempromosikan kehidupan pasca studi, membangun kesiapan mental, dan mempersiapkan studi lanjut atau dunia kerja," tegasnya.
Baca juga: Viral Wisuda SMK Citra Bangsa Mandiri Purwokerto, Prisillia: Sudah Jadi Tradisi Sekolah Sejak 2013
Ia juga menambahkan acara wisuda di luar perguruan tinggi sah-sah saja selama memiliki dasar regulasi dan disosialisasikan kepada seluruh pemangku kepentingan.
"Ini bukan hal baru, hanya formulasinya yang berbeda-beda di tiap lembaga.
Yang penting jangan sampai membebani siswa hanya demi penampilan seremoni," tutup Prof. Fauzi.(jti)
Cuaca Masih Labil, Warga Banyumas Diminta Waspada Hujan Sedang-Lebat hingga Akhir Agustus |
![]() |
---|
Kasus Dugaan Kekerasan Seksual Profesor, Unsoed Telah Rekomendasikan Sanksi ke Kemdiktisaintek |
![]() |
---|
Sudah Dibuka Sejak Sabtu, Segini Tarif Parkir Resmi di Kolam Retensi Purwokerto |
![]() |
---|
Api Lahap 3 Rumah dan 3 Kendaraan di Candinegara Banyumas, Korsleting Diduga Jadi Penyebab Kebakaran |
![]() |
---|
Ramai Dugaan Pungutan Laptop di SMPN 1 Gumelar Banyumas, Dindik dan Kepsek Angkat Bicara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.