Berita Pati
Awas Komplotan Bule Penipu di Pati, 2 Pria 1 Wanita Sasar Pertokoan, Pura-pura Tukar Uang
Dua laki-laki dan satu perempuan bule ini diduga melakukan penipuan dengan modus berpura-pura hendak menukar uang dengan nomor seri tertentu.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Belakangan ini, warga Kabupaten Pati diresahkan oleh aksi penipuan yang dilakukan tiga Warga Negara Asing (WNA) alias bule.
Komplotan yang beranggotakan dua laki-laki dan satu perempuan itu diduga melakukan penipuan dengan modus berpura-pura hendak menukar uang dengan nomor seri tertentu.
Bahkan, beberapa orang yang mengaku sebagai korban mengatakan di media sosial bahwa komplotan bule ini juga beraksi dengan melakukan hipnotis.
Baca juga: Hadirkan Abdi Dalem Keraton Solo, MA Salafiyah Kajen Pati Ajak Siswa Kenali Budaya Mitoni
Baca juga: Bupati Pati Sudewo Tegaskan Tak Ada Toleransi untuk Pelaku Tawuran: Proses Hukum!
Komplotan ini mendatangi toko-toko di Pati utara untuk melancarkan aksi mereka.
Salah satunya, toko beras di Desa Ngemplak Kidul, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati.
Kapolsek Margoyoso, AKP Joko Triyanto mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (9/5/2024) pukul 16.30.
"Mereka datang dengan mengendarai mobil Avanza warna hitam dengan dalih hendak membeli beras," jelas AKP Joko Triyanto.
WNA laki-laki itu menyampaikan kepada korban yakni penjaga toko, bahwa dirinya juga hendak menukar uang pecahan Rp100 ribu bernomor seri tertentu dengan uang pecahan Rp50 ribu.
Pelaku kemudian berpura-pura mencocokkan nomor seri yang ada di uang kertas tersebut.
"Tanpa disadari oleh korban, pelaku lain yang laki-laki masuk ke dalam toko dan mendatangi tempat laci penyimpanan uang," papar AKP Joko.
Pelaku kemudian mengambil uang Rp10 juta dan pergi meninggalkan toko.
Setelah pelaku hengkang, korban baru menyadari bahwa uang di laci toko sudah hilang.
"Kemudian korban melaporkannya kepada polisi."
"Saat ini kasus masih dalam penyelidikan," jelas dia.
Komplotan bule penipu ini juga diketahui mendatangi sebuah toko pulsa dan aksesoris HP di Desa Guyangan, Kecamatan Trangkil.
Pemilik toko, Rizal melalui akun Facebook "Rizal Tele" mengunggah video yang menceritakan bagaimana pihaknya juga nyaris menjadi korban penipuan.
"Awas modus penipuan sudah sampai di area Guyangan Trangkil."
"Saya yakin mereka akan ke toko-toko kalian."
"Alhamdulillah tokoku selamat, soalnya uang cash di toko lagi habis."
"Yang diincar terutama toko yang jadi agen BRILink," tulis Rizal dalam bahasa Jawa di grup Facebook "TRANGKIL BISA (KOMUNITAS WONG PATI MENGALOR)".
Dia juga mengunggah video rekaman CCTV yang secara jelas menampilkan wajah ketiga pelaku.
Rizal mengatakan, saat komplotan tersebut datang, dirinya tidak sedang berada di toko.
Karyawannya yang menjaga toko.
Rizal pun menceritakan modus para pelaku.
Dia mengatakan, seorang bule laki-laki datang ke tokonya dan berpura-pura hendak membeli headset.
Pelaku juga mengatakan ingin menukar uang pecahan Rp100 ribu dengan nomor seri tertentu yakni yang punya kode “IND”.
Penjaga toko dia minta mengambil uang dan menaruhnya di atas meja untuk dicek satu per satu.
Baca juga: Lazisnu Pati Punya Program Zakat Produktif "Kambing Bergulir" untuk Sejahterakan Masyarakat
Baca juga: Ayo Siap-siap, Pabrik Sepatu di Pati Bakal Serap 12.000 Tenaga Kerja
"Pelaku bilang mau tukar uang."
"Mereka cari yang nomor serinya 'IND'."
"Pemilik toko diminta mengeluarkan semua uang ke meja."
"Di situlah mereka mulai melancarkan aksi," jelas Rizal.
Karyawan Rizal sempat melayani permintaan tukar uang dari bule tersebut.
Namun karena uang tunai yang tersedia di tokonya saat itu hanya sekira Rp700 ribu dalam pecahan kecil, pelaku membatalkan aksinya dan beranjak pergi.
Ketika beraksi di tempat lain, ketika uang sudah diletakkan di meja, pelaku meminta penjaga toko agar terus mengeluarkan uang lainnya.
"Dari situ biasanya korban masuk perangkap."
"Mereka bilang ‘coba cari lagi’ terus-menerus."
"Sementara uang di toko sudah keluar semua,” kata dia.
Agar tidak ada korban lain, Rizal mengunggah vlog tentang kronologi kejadian ke media sosial.
Setelah itu, dia menerima banyak pesan dari korban-korban lain.
Salah satunya dari pemilik penginapan yang sempat disinggahi komplotan pelaku.
“Dari pihak penginapan saya dapat rekaman CCTV yang menampilkan plat nomor mobil yang mereka pakai,” jelas Rizal.
Dia mengungkapkan, tiga WNA ini tidak hanya beraksi di Pati.
Sebelumnya para pelaku juga beraksi di Lamongan pada 5 Mei 2025, Situbondo pada 8 Mei 2025, dan tiba di Pati pada 9 Mei 2025.
"Ada jejak mereka di beberapa kota."
"Mulai dari Jawa Timur sampai Jawa Tengah."
"Setelah beraksi di Pati, satu hari kemudian mereka sudah berada di Semarang," kata Rizal.
Dia menyayangkan perilaku sebagian masyarakat desa yang kewaspadaannya begitu longgar ketika melihat para bule itu.
Bahkan, menurut dia, malah banyak warga yang dengan bangga merekam video dan memotret bule-bule itu.
“Orang desa senang lihat bule, apalagi kalau diajak bicara."
"Tapi di balik itu semua ternyata ada tragedi."
"Banyak toko jadi korban,” tandas Rizal. (*)
Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Iduladha Jumat 6 Juni 2025, Bagaimana Pemerintah dan NU?
Baca juga: Beli Sapi Kurban Bonus Kambing di Kendal, Harga Bervariasi Mulai Rp23 Juta
Baca juga: Dedy Yon: Rekomendasi DPRD Kota Tegal Bukan Sekadar Koreksi Kekurangan
Baca juga: Tekan Angka Kematian Stroke, RSUD Kajen Kenalkan NeuCare
Teguran Keras Gubernur Jateng: Bupati Sudewo Diminta Lebih Santun dan Hindari Sikap Arogan |
![]() |
---|
Sebut Karakter Bupati Pati Buruk, Nimerodi Gulo Tegaskan Demo 13 Agustus Tetap Lanjut |
![]() |
---|
Bupati Pati Sudewo Tetap Salahkan Pendemo : Mereka Tidak Pernah Meminta Komunikasi |
![]() |
---|
Bupati Batalkan Kenaikan PBB, Aliansi Masyarakat Pati Bersatu Akan Tetap Demo: Target Sudewo Lengser |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Bupati Pati Sudewo Akhirnya Batalkan Kenaikan Pajak PBB-P2 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.