Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Iduladha 2025

Beli Sapi Kurban Bonus Kambing di Kendal, Harga Bervariasi Mulai Rp23 Juta

Edi warga Patebon Kendal juga memberikan bonus kepada pelanggan yang sudah membeli sapi di lapak miliknya sebanyak 5 kali sejak pembelian pertama.

TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH
BERI MAKAN - Buruh ternak sapi memberikan makan sapi di kandang milik Edi di Desa Lanji, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Kamis (15/5/2025). Edi memberi bonus berupa kambing kepada pembeli sapi dengan syarat tertentu. 

Sedangkan sapi berat 850 kilogram dihargai Rp40 juta.

"Harganya bervariasi tergantung besar kecilnya," ujarnya.

Baca juga: Sempat Ditutup Sementara, TPA Darupono Kendal Kembali Dibuka: Truk Mulai Beroperasi

Baca juga: Sosok Widji Astutik Perajin Batik Kendal, Gunakan Pewarna Lumpur Sawah, Terinspirasi Baju Kotor Ayah

Dipastikan Sehat

Edi juga memastikan bahwa semua sapi yang ia jual telah memenuhi syarat untuk dijadikan hewan qurban, termasuk dari sisi kesehatan.

Sapi-sapi yang datang ke kandang miliknya telah dilakukan pemeriksaan kesehatan secara ketat.

Jika ada pembeli sapi di lapaknya menemukan sapi yang telah dibeli terserang penyakit, pihaknya bersedia mengganti dengan sapi lain dengan harga yang sama.

"Dari Pemkab Kendal telah rutin melakukan penyuluhan dan pemeriksaan."

"Kalau satu hari sebelum hari H ada sapi yang sakit, kami siap ganti dengan sapi sehat dengan harga yang sama," terangnya.

Terpisah, Kepala DPP Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan kesehatan hewan kurban, baik di pasar hewan maupun di tempat penampungan.

Pengecekan dilakukan untuk memastikan kesehatan hewan, sekaligus mengantisipasi terjadinya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan kurban.

"Kami sudah rutin pemantauan, dan belum kami temukan gejala-gejala hewan kurban yang mengarah ke PMK," ungkapnya.

Pandu menerangkan, hewan kurban yang terkena PMK biasanya menampakkan gejala awal berupa tidak memiliki nafsu makan.

Selain itu, hewan kurban juga mengeluarkan air liur berlebihan, lepuh atau luka pada mulut, lidah, dan kuku.

"Sapi yang terinfeksi PMK juga bisa mengalami pincang atau kesulitan berjalan, dan lebih sering berbaring," sambungnya.

Dia menambahkan, pihaknya telah menyediakan layanan pengobatan seandainya ditemukan hewan kurban yang terkena gejala PMK.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved