Berita Semarang
Menciptakan Mitos di Kota Lama: Imajinasi Giovanni yang Menghidupkan Gedung Tua
Di salah satu sudut Gedung Monod Deep Huis, Kota Lama Semarang, lukisan-lukisan berwarna dan penuh simbol mengundang pandangan.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di salah satu sudut Gedung Monod Deep Huis, Kota Lama Semarang, lukisan-lukisan berwarna dan penuh simbol mengundang pandangan.
Ada rumah akar Kota Lama Semarang yang mengambang di langit bersama alien, ataupun boneka dengan tatapan kosong duduk di bawah pohon beserta membawa semangkuk bergambar ayam khas mie ayam.
Bagi Giovanni, pelukis asal Banyumanik, semua itu bukan sekadar gambar. Namun mitos baru. Imajinasi yang ia ciptakan sendiri, sebagai cara untuk menjaga warisan.
Baca juga: Anak Muda Penuhi Kota Lama, Warisan Budaya Disulap Jadi Karya Kekinian
“Saya membayangkan alien datang ke Kota Lama. Atau boneka tua yang menyimpan kutukan. Tapi semua ini bukan cerita seram yang sudah ada. Ini imajinasi saya sendiri,” kata Giovanni, sambil tersenyum, berdiri di depan karya-karyanya dalam pameran Craftopia Heritage, Kamis (15/5/2025).
Giovanni menjadi salah satu dari puluhan peserta pameran yang menampilkan karya seni miliknya.
Ia memandang acara ini sebagai ruang yang egaliter, tempat siapa pun bisa menunjukkan karyanya.
Namun lebih dari itu, ia memanfaatkannya untuk menyampaikan gagasan tentang cara merawat sejarah dengan membangunnya kembali lewat cerita-cerita baru.
“Selama ini, bangunan tua sering kali dikaitkan dengan hantu. Tapi saya coba menggeser mitos itu. Saya ingin menciptakan fantasi baru. Bukan untuk menakuti, tapi untuk memantik ketertarikan generasi sekarang terhadap sejarah dan warisan arsitektur,” jelasnya.
Salah satu lukisannya menggambarkan sebuah rumah tua yang disebutnya Rumah akar bangunan fiktif tempat alien mendarat di Kota Lama.
Di karya lain, ia menampilkan boneka bergaya horor seperti yang sering muncul di film-film barat.
Kemudian pada lukisan ketiganya Giovanni menyebutnya sebagai versi lokal Halloween di kota lama Semarang dan Lawang Sewu sebagai landmark Semarang.
Menurutnya lukisan itu merupakan sebuah ide yang menurutnya bisa dikembangkan sebagai agenda seni-budaya di masa depan.
Bagi Giovanni, mitos bukan hanya soal cerita lama, tapi juga ruang untuk berimajinasi dan berinovasi.
“Cerita-cerita itu penting. Karena bangunan heritage bukan hanya benda mati. Mereka hidup dari narasi yang kita bangun dan rawat bersama,” ujarnya.
Ia berharap mitos baru yang ia ciptakan bisa menginspirasi publik untuk melihat Kota Lama bukan hanya sebagai tempat berfoto, tapi sebagai ruang hidup yang penuh kemungkinan.
Baca juga: Rangkaian Acara Festival Banjoemas Kota Lama 17-18 Mei 2025, Ada Ruwatan, yang Mau Ikut masih Dibuka
Pemkot Semarang Wajibkan ASN Jadi Anggota KKMP, Wali Kota: Akan Dipantau Kepala Dinas dan Kabag |
![]() |
---|
Sosok Rohmat Sukur, Warga Semarang Terlibat Penculikan Kacab Bank BUMN: Sering Nyupiri Bos |
![]() |
---|
2.800 Mahasiswa Baru Polines Satukan Semangat Lewat Outbound Training |
![]() |
---|
Irwan Hidayat Tekankan Integritas dan Akal Budi di Hadapan Mahasiswa Baru Universitas Telogorejo |
![]() |
---|
Harga Emas Antam Hari Ini di Kota Semarang Kamis 28 Agustus 2025, Naik Rp 4.000 per Gram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.