Berita Viral
Viral Perjuangan Bu Guru Risma Bertaruh Nyawa ke Sekolah, Bergelantungan di Jembatan Rusak
Peristiwa itu terjadi di Desa Limbur Merangin, Kecamatan Pamenang Barat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Menyelesaikan tanggung jawab sebagai guru adalah prioritas utamanya.
Dia meraih tali sling jembatan dan mulai berjalan menyamping, bergelantungan di tepi jembatan seolah-olah sedang meniti batas antara hidup dan mati.
Setiap langkahnya diiringi dengan doa.
“Aduh, pokoknya setiap melangkah itu nyebut mas, Allahuakbar, Allahuakbar gitulah,” ungkap Risma mengingat kembali momen menegangkan itu.
Risma mengaku bahwa meskipun ada jalur alternatif yang lebih aman, kondisinya jauh lebih sulit saat musim hujan, sehingga membuat waktu tempuh semakin lama.
“Ini tentang tanggung jawab, Mas. Pukul 7.30 anak-anak sudah di dalam ruangan, dan pukul 08.00 WIB ujian sudah dimulai. Ya, mau gimana lagi,” jelasnya.
Patah hati dan tawa setelah berhasil melintas Setelah melewati ketakutan, Risma akhirnya tiba di bagian jembatan yang masih beralas. Tanpa sadar, kakinya bergetar akibat efek ketegangan selama melintas.
Campuran antara sedih, haru, dan lucu membuatnya dan teman-temannya tertawa setelah berhasil keluar dari situasi yang mengancam jiwa.
“Ini benar-benar pengalaman seumur hidup, Mas. Setelah sampai di tengah jembatan yang masih utuh, kita ketawa, lucu bercampur semuanya, Mas. Sekali lagi, ini tentang tanggung jawab,” ungkapnya.
Kondisi jembatan yang mengkhawatirkan Menyusul insiden ini, PJ Kepala Desa Limbur Merangin, Sargawi, menyatakan bahwa jembatan tersebut dalam kondisi rusak, dengan beberapa bagian lantai keropos.
Dia menjelaskan, kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke gedung Madrasah demi keselamatan siswa.
“Kan kalau anak-anak sangat bahaya kalau menyeberang. Maka, kita putuskan gurunya yang datang ke sini,” kata Sargawi.
Terkait video viral tersebut, Sargawi menambahkan bahwa guru melintas saat hari pertama perbaikan jembatan setelah tali slingnya putus.
Pihak desa sudah menyiapkan perahu sebagai transportasi sementara hingga jembatan selesai diperbaiki.
“Ini sudah berlangsung selama sembilan hari. Kerusakan pertama kali diketahui pada Selasa 6 Mei 2025 lalu, dan perbaikannya menggunakan dana desa,” jelasnya.
Melalui pengalaman ini, Risma menunjukkan bagaimana pengabdian seorang guru tidak hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi juga melibatkan pengorbanan dan keberanian dalam menghadapi tantangan demi masa depan anak-anak yang mereka ajar. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Risma, Guru Bertaruh Nyawa Lintasi Jembatan Rusak di Atas Sungai Penuh Buaya Buas demi Mengajar"
Kisah Mengiris Hati Pasutri Palembang Jalan Kaki Bawa Jasad Bayinya dan Diusir Mertua |
![]() |
---|
Penyesalan F Oknum TNI Pukul Hidung Ojol Hingga Patah Karena Klakson, Kini Tak Mendapat Maaf |
![]() |
---|
Sosok Siswi SMAN 5 Purwokerto Viral Gelapkan Uang Pentas Seni Rp 50 Juta, Ketua OSIS |
![]() |
---|
Rayuan Palsu Wanita di Jogja Buat Pria Sleman Jadi Korban Penipuan, Digerebek di Rumah Berdua |
![]() |
---|
7 Fakta Guru MTs di Blitar Jadi Korban Tewas Tabrak Lari: Terseret 650 Meter, Pelaku Diduga Mabuk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.