Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jawa Tengah

Kompolnas Sentil Polda Jateng: Berantas Preman Jangan Hanya untuk Kepentingan Investor

Polda Jawa Tengah melakukan operasi besar-besaran dalam memberantas preman. Selama operasi dari 12 Mei 2025, 174 preman ditangkap. 

Penulis: iwan Arifianto | Editor: M Syofri Kurniawan
Istimewa
PATROLI: Kapolres Semarang, AKBP Quratul Ainy, memimpin patroli menggunakan motor di sejumlah wilayah di Kabupaten Semarang, Minggu (11/5/2025) malam. Patroli dilakukan untuk mencegah tindakan premanisme dan gangguan keamanan. (TRIBUN JATENG/ISTIMEWA) 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Polda Jawa Tengah melakukan operasi besar-besaran dalam memberantas preman

Selama operasi dari 12 Mei 2025, sebanyak 174 preman telah ditangkap. 

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng, Kombes Artanto, menyebut, operasi preman dilakukan untuk mendukung iklim investasi.

Baca juga: "Operasi Aman Candi 2025" Tangkap 174 Preman: Strategi Tuntas Basmi Premanisme di Jateng"

Di sisi lain, Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), M Choirul Anam, mengingatkan Polda Jateng bahwa pemberantasan preman bukan sekedar untuk kepentingan investasi.

PEMBERANTASAN PREMAN - Polisi menangkap preman yang suka memeras penjual minuman keras di Pedurungan, Kota Semarang, Jumat (16/5/2025).
PEMBERANTASAN PREMAN: Polisi menangkap preman yang suka memeras penjual minuman keras di Pedurungan, Kota Semarang, Jumat (16/5/2025). (DOK. POLRESTABES SEMARANG)

"Pemberantasan preman adalah kebutuhan masyarakat," jelas Anam saat dihubungi Tribun, Sabtu (17/5/2025).

Anam menjelaskan, dampak aksi premanisme yang paling dirugikan adalah masyarakat. 

"Keresahan adanya aksi premanisme itu sering dirasakan oleh masyarakat. Jadi, tidak sekedar tuntutan investasi," terangnya.

Sementara, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengungkapkan, operasi pemberantasan preman yang serentak dilakukan oleh polisi termasuk Polda Jateng disinyalir selepas pembentukan Satuan Tugas Anti Premanisme.

Satgas ini dibentuk berdekatan dengan kejadian investor Cina yang mengeluh soal aksi premanisme di wilayah Subang, Jawa Barat.

"Jadi operasi ini dilakukan serentak diduga berkaitan dengan pembentukan satgas Anti Premanisme bentukan pemerintah," paparnya.

Sugeng mengaku ragu dengan keberhasilan pemberantasan preman tersebut selama bagian hulunya yakni sektor ekonomi tidak diperbaiki.

"Aksi preman adalah bagian hilir, mereka ditangkap semua tidak akan pernah menyelesaikan masalah sepanjang masalah hulunya yaitu ekonomi belum diatasi," ungkapnya. (Iwn)

Baca juga: Sering Palak Pengusaha, Preman di Pati Diringkus Polisi

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved