Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Diresmikan Wakil Bupati Pekalongan, Jembatan Kesambi Jadi Lambang Kemajuan Desa

Jembatan Kesambi di Desa Legokclile, Kecamatan Bojong, resmi difungsikan setelah diresmikan oleh Wakil Bupati Pekalongan, Sukirman.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
IST
PERESMIAN - Wakil Bupati Pekalongan Sukirman (tengah) saat meresmikan Jembatan Kesambi di Desa Legokclile, Kecamatan Bojong. Acara peresmian berlangsung semarak dengan pagelaran seni budaya legenonan Wayang Golek bertajuk Ngudi Laras, yang dibawakan oleh Ki Dalang Hadi Tasmoyo dari Pekalongan.Dok Prokompim Kabupaten Pekalongan 

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Jembatan Kesambi di Desa Legokclile, Kecamatan Bojong, resmi difungsikan setelah diresmikan oleh Wakil Bupati Pekalongan, Sukirman.


Peresmian jembatan tersebut, menjadi simbol kemajuan desa yang lahir dari semangat gotong royong dan pemanfaatan Dana Desa secara optimal.


Acara peresmian berlangsung semarak dengan pagelaran seni budaya legenonan Wayang Golek bertajuk Ngudi Laras, yang dibawakan oleh Ki Dalang Hadi Tasmoyo dari Pekalongan.


Tradisi ini digelar sebagai, bentuk rasa syukur masyarakat atas selesainya pembangunan jembatan, sekaligus sebagai upaya melestarikan warisan budaya.


Wakil Bupati Pekalongan Sukirman menyampaikan, apresiasi atas kekompakan masyarakat Legokclile dan kepemimpinan Kepala Desa yang dinilai berhasil memadukan pembangunan fisik dengan pelestarian budaya.


"Jembatan ini berdiri berkat inspirasi dan semangat warga. Ini bukti nyata bahwa desa bisa maju dengan kebersamaan dan pemimpin yang memberi teladan. Kepala Desa Legokclile adalah sosok senior yang mampu menjadi inspirasi bagi kepala desa lainnya," ujar Sukirman, Sabtu (17/5/2025) malam.


Ia juga menekankan, pentingnya tradisi legenonan sebagai sarana menanamkan nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang diwariskan para wali.


"Pewayangan dalam legenonan bukan hanya hiburan, tapi juga sarat makna dakwah."


"Ini menunjukkan, bahwa masyarakat masih memegang nilai-nilai warisan leluhur, seperti yang diajarkan oleh Sunan Kalijaga," jelasnya.


Sementara itu, Kepala Desa Legokclile, Wintoro, mengungkapkan bahwa Jembatan Kesambi dibangun menggunakan Dana Desa tahap II akhir tahun 2024, dengan panjang 42 meter dan lebar 4 meter.


Menariknya, seluruh pengerjaan dilakukan oleh tenaga lokal dari desa.


"Ini murni hasil pemberdayaan masyarakat. Saya pimpin langsung pengerjaannya."


"Dulu jembatan ini hanya berupa jembatan sasak yang dibangun pertama kali pada 1982 oleh Sofyan. Baru kali ini kami bisa membangun ulang secara total," tutur Wintoro.


Pihaknya menambahkan, peresmian Jembatan Kesambi menjadi tonggak penting dalam pembangunan infrastruktur desa yang berkelanjutan, sekaligus menunjukkan bahwa nilai-nilai budaya tetap hidup di tengah masyarakat yang terus berkembang. (Dro)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved