Berita Jateng
Penangkapan Saja Tak Cukup, Akar Masalah Premanisme di Jateng Tidak Ada Lapangan Kerja?
Penangkapan preman dalam Operasi Premanisme 2025 dinilai tak cukup karena masalah utama adalah lapangan pekerjaan.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
"Dalam proses pengungkapan kasus ini, kami berhasil mengamankan sejumlah barang bukti. Kedua terduga pelaku dikenakan Pasal 335 KUHPidana tentang Pemaksaan dengan Ancaman Kekerasan," jelas AKP Dwi Heri Utomo, Selasa (20/5/2025).
Polresta Pati menghimbau kepada seluruh masyarakat agar melaporkan ke kepolisian terdekat atau ke call center 110 apabila mendapati kasus premanisme serupa.
Ratusan Preman Diciduk
Polda Jawa Tengah menangkap sejumlah pentolan organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila dan Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya Kota Semarang.
Namun, polisi belum membeberkan detail kasus yang melibatkan dua ormas tersebut.
"Betul, kami lakukan penangkapan terhadap ketua PP (Pemuda Pancasila) Blora dan beberapa orang GRIB Ketua DPC Semarang," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng, Kombes Dwi Subagio kepada Tribun, Minggu (18/5/2025).
Menurut Dwi, para pentolan ormas tersebut sudah ditahan. "Ya kita lakukan penahanan," ungkapnya.
Kendati telah melakukan penahanan, Dwi masih enggan membeberkan siapa identitas pihak yang ditangkap dan kasus yang menyangkut ormas tersebut.
"Mereka (dua ormas yang ditangkap) terlibat dua kasus yang berbeda. Detail kasus bisa konfirmasi ke Kabid Humas," katanya.
Terpisah, Tribun telah mengkonfirmasi ke Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Kombes Artanto. Namun, dia enggan membeberkan detail penangkapan ormas tersebut. "Saya cek dulu," katanya saat dikonfirmasi Tribun.

Ada 174 Preman Ditangkap
Polda Jawa Tengah telah menangkap ratusan preman dalam Operasi Aman Candi 2025 yang dimulai sejak 12 Mei 2025 lalu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Artanto menyebut, preman yang telah ditangkap sebanyak 174 orang selama lima hari operasi.
"Iya sudah ada 174 preman ditangkap," katanya kepada Tribun, Sabtu (17/5/2025).
Tak menutup kemungkinan jumlah preman yang ditangkap bakal terus bertambah karena operasi bakal berakhir pada akhir Mei 2025.
Artanto mengungkapkan, operasi ini dilakukan sebagai upaya memberantas premanisme agar situasi keamanan dan ketertiban masyarakat terkendali.
Selian itu, operasi preman juga bertujuan agar iklim investasi yang di Jawa Tengah kembali nyaman bagi pengusaha.
"Iya operasi ini agar menciptakan iklim investasi yang nyaman bagi pengusaha di Jateng," jelasnya.
Sementara, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jateng Kombes Dwi Subagio mengatakan, telah menindak sebanyak 26 kasus berkaitan dengan premanisme.
Baca juga: Polisi Kembali Tangkap Preman yang Palak Pengusaha di Pati, Modusnya Hadang Laju Truk
Puluhan kasus itu terjadi di berbagai daerah di Jawa Tengah.
Mayoritas para pelaku melakukan tindakan kejahatan berupa memeras kontraktor hingga korban merugi jutaan rupiah.
"Kami tangkap pula para pelaku pungutan liar yang memalak pengguna jalan," katanya, Sabtu (17/5/2025). (Mzk/Sam/Iwn)
Lapenkop Dekopin Jawa Tengah Gelar Pendidikan Pendamping KDLMP Agar Koperasi Bisa Maju Berbisnis |
![]() |
---|
Alasan Polda Jateng Belum Pecat Robig Selepas Sidang Vonis 15 Tahun |
![]() |
---|
Tekankan Spirit Kritisisme, Mohammad Saleh Ajak Mahasiswa Koreksi Program Pemerintah |
![]() |
---|
Erick Thohir: Liga 4 Perebutkan Piala Bupati/Walikota, Liga 3 Piala Gubernur Jawa Tengah |
![]() |
---|
Pemulihan Bisnis Perhotelan di Jateng Belum Signifikan pada Awal Semester II |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.