Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir di Grobogan

Wabup Grobogan Sugeng Kunjungi Lokasi Banjir Sukorejo, Janji Perbaiki Tanggul dan Bangun Sodetan

Wakil Bupati Grobogan, Sugeng Prasetyo, bersama jajaran Forkopimda turun langsung meninjau

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Fachri Sakti Nugroho
BANJIR DI GROBOGAN - Wakil Bupati Grobogan, Sugeng Prasetyo, bersama jajaran Forkopimda turun langsung meninjau lokasi banjir di Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu. Dalam kunjungan tersebut, Sugeng menyampaikan keprihatinan atas musibah banjir yang menjadi bencana terparah di Sukorejo tahun ini. (TRIBUNJATENG/FACHRI) 

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN – Wakil Bupati Grobogan, Sugeng Prasetyo, bersama jajaran Forkopimda turun langsung meninjau lokasi banjir di Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu. 


Dalam kunjungan tersebut, Sugeng menyampaikan keprihatinan atas musibah banjir yang menjadi bencana terparah di Sukorejo tahun ini.


"Banjir ini yang terparah di Sukorejo tahun ini karena ada tanggul yang jebol. Kita akan segera perbaiki, dan ke depannya akan kita upayakan membuat sodetan untuk mempercepat aliran air keluar dari wilayah ini,” ujar Sugeng kepada TribunJateng.com.


Sugeng dan rombongan mengunjungi beberapa titik terdampak, termasuk GOR Desa Tanggirejo yang menjadi tempat pengungsian warga. 


Ia memastikan kebutuhan dasar pengungsi telah tercukupi dan pemerintah daerah akan terus mendampingi warga terdampak hingga kondisi membaik.


“Sebisa mungkin kita bantu warga yang terdampak. Di GOR Tanggirejo sudah kita datangi juga, kebutuhannya sudah tercukupi,” lanjutnya.


Sugeng dan jajaran Forkopimda juga mengecek kondisi perbaikan tanggul yang jebol menaiki perahu karet.


Dari hasil pengecekan, Sugeng mengungkapkan penutupan tanggul sudah mulai dilakukan dan ditargetkan tertutup sempurna dalam waktu dekat. 


Ratusan Warga Mengungsi


Diketahui, banjir yang melanda Desa Sukorejo sejak Jumat (16/5/2025) disebabkan jebolnya tanggul Sungai Renggong sepanjang 15 meter, ditambah hujan deras dan kiriman air dari hulu.


Air menggenangi rumah-rumah warga hingga kedalaman 1–2 meter, memaksa 274 warga mengungsi ke berbagai lokasi.


Kepala Desa Sukorejo, Sriyono, mengungkapkan 159 warga mengungsi di lokasi-lokasi darurat, sementara 115 lainnya menumpang di rumah sanak saudara. 


Sebanyak 926 warga memilih bertahan di rumah meski terendam air.


“Pengungsi berjumlah 159 warga dan itu terbagi di beberapa tempat. Yang bertahan di rumah ada 926 orang dan 115 lainnya mengungsi di rumah sanak saudara,” ujar Sriyono kepada TribunJateng.com.


Sebaran Lokasi Pengungsian


* GOR Desa Tanggirejo: 75 orang

* Masjid Dusun Grajegan: 30 orang

* Tenda darurat di tanggul Grajegan: 34 orang

* Rumah Pak Tomo: 20 orang

* Mengungsi ke rumah saudara: 115 orang

* Bertahan di rumah: 926 orang


Sriyono menuturkan kondisi banjir tak kunjung surut lantaran air tidak bisa mengalir ke sungai. 


Ia berharap tanggul segera diperbaiki oleh BBWS, agar pompa air dari BPBD bisa segera dioperasikan.


“Kalau tanggulnya sudah ditutup baru pompa bisa dioperasikan untuk membuang airnya,” ujarnya.


Evakuasi Dramatis di Tengah Malam


Senin malam menjelang dini hari, kecemasan terjadi. Genangan banjir yang terus meninggi memaksa warga harus dievakuasi dalam kondisi gelap dan gerimis.


Proses evakuasi berlangsung dramatis dan mencekam, terutama bagi lansia, perempuan, dan anak-anak yang menjadi prioritas penyelamatan. 


Petugas dari BPBD Grobogan, TNI, Polri, dan relawan berjibaku di tengah derasnya air untuk membawa warga ke Gedung Olahraga (GOR) Desa Tanggirejo yang dijadikan tempat pengungsian.


Di tengah gelapnya malam, lampu-lampu senter menjadi satu-satunya penerang. 


Pihak PLN sebelumnya telah memadamkan aliran listrik di sejumlah wilayah Desa Sukorejo untuk mencegah bahaya korsleting akibat tingginya air.


BPBD: Kami Harus Bergerak Cepat


Kepala Pelaksana BPBD Grobogan, Wahyu Tri Darmawanto, menjelaskan bahwa evakuasi dimulai segera setelah air naik drastis akibat hujan deras dan kiriman air dari hulu.


“BPBD bersama Polri, TNI, dan relawan langsung mengevakuasi warga ke tempat yang lebih aman,” jelas Wahyu kepada TribunJateng.com.


Ia menambahkan, pengungsi akan mendapatkan logistik dasar seperti makanan, selimut dan tempat tidur selama berada di GOR Tanggirejo.


“Kami memastikan kebutuhan dasar warga seperti makanan, selimut, dan tempat istirahat tercukupi. Ini bagian dari tanggap darurat yang kami lakukan sejak awal banjir terjadi,” tambah Wahyu.


Setyo Budi, Kapolsek Tegowanu yang ikut bersama tim relawan menceritakan proses evakuasi yang memerlukan kehati-hatian. 


Kondisi gelap dan medan yang berat membuat para relawan harus berjibaku. Apalagi saat mengevakuasi lansia. 


"Warga langsung kita evakuasi malam hari karena air sudah sangat tinggi, kita tidak mau mengambil risiko," ujar Setyo Budi. 


Dalam semalam, ratusan warga sudah berhasil dievakuasi dan ditempatkan di lokasi yang aman. 


Namun masih ada beberapa warga yang tetap bertahan di rumah demi menjaga harta bendanya.


"Sisanya 926 warga masih bertahan di rumahnya, 115 warga mengungsi di rumah sanak saudaranya," pungkas Setyo Budi. 


Hingga berita ini diturunkan, kondisi air masih menggenangi ratusan rumah warga, dan proses evakuasi serta distribusi logistik terus dilakukan oleh petugas gabungan.

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved