Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Wonosobo

Kronologi Anak Aniaya Ayah Kandung hingga Tewas di Wonosobo, Dipicu Cekcok Soal Kran Air

Kasus penganiayaan anak terhadap ayahnya yang berujung pada kematian terjadi di Wonosobo.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/Imah Masitoh
ANAK ANIAYA AYAH KANDUNG - Konferensi Pers Polres Wonosobo ungkap kasus penganiayaan. Paiman (46), pelaku penganiayaan berujung pada kematian terhadap ayah kandungnya dihadirkan dalam konferensi pers Polres Wonosobo, Kamis (22/5/2025) beserta barang bukti. Peristiwa penganiayaan bermula, pelaku kesal saat diminta ayahnya memperbaiki kran air yang bocor. 

TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Kasus penganiayaan berujung pada kematian terjadi di Wonosobo.

Seorang anak tega menganiaya ayah kandungnya hingga meninggal dunia.

Pelaku bernama Paiman (46), sementara korban yang tak lain ayah kandungnya sendiri bernama Tarsono (69). 

Baca juga: 2 Pelaku Penganiayaan di Jalan Punto Cilacap Dibekuk Polisi di Jawa Timur Setelah Buron Sebulan

Keduanya warga Kampung Jolontoro RT 02 RW 12, Kelurahan Sambek, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo

Kapolres Wonosobo AKBP M Kasim Akbar Bantilan melalui Kasatreskrim Polres Wonosobo AKP Arif Kristiawan menjelaskan, kejadian penganiayaan tersebut terjadi pada Selasa (13/5/2025).

Peristiwa tersebut bermula ketika korban menyuruh pelaku atau anaknya untuk membetulkan kran air rumahnya yang bocor.

Akan tetapi anaknya menolak perintah tersebut sehingga terjadi cek cok atau adu mulut di antara keduanya.

Pelaku yang saat itu tidak bisa menahan emosi langsung melakukan kekerasan terhadap ayahnya.

Korban ditendang pada tubuh bagian bawah perut, dibanting, dan dibenturkan ke tembok. 

"Dalam hal ini tidak ada unsur perencanaan pembunuhan, jadi yang bersangkutan melakukan penganiayaan yang mengakibatkan kematian," ucap AKP Arif saat konferensi pers, Kamis (22/5/2025).

Peristiwa penganiayaan tersebut juga diketahui istri korban sekaligus ibu kandung pelaku. 

Selanjutnya keesokan harinya, pada hari Rabu (14/5/2025) korban dan isterinya sempat menyampaikan kejadian tersebut kepada tetangganya.

Korban pun mengeluh sakit pada bagian perut. 

Tetangga korban menyarankan untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit guna memastikan kondisi kesehatan korban dan menyarankan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RT.

Namun belum sempat melakukan saran tersebut, korban akhirnya meninggal dunia pada Rabu (14/5/2025) malam.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved