Bisanya Termasuk Paling Mematikan di Dunia, Ular Bodoh Makin Berbahaya karena Pandai Berkamuflase

TRIBUNJATENG.COM, JAYAPURA -Warga sekitar menyebutnya ular bodoh, inilah death adder (Acanthopis spp) yang sangat mematikan.

Kehadirannya tersembunyi karena memiliki warna seperti bebatuan.

Warna kulitnya menyatu dengan habitat alam.

Ular ini tersebar di wilayah Papua, Papua Nugini (PNG) dan Australia.

Selain di tanah besar, ular bodoh tersebar dan dapat ditemukan di pulau-pulau lepas yang ada di pantai Papua.

Baca juga: 2 Jam Cari Lokasi, Petugas Damkar Tertipu Laporan Fiktif Ular Berbisa: Jangan Main-main!

 Seperti misalnya Biak Numfor, Kepulauan Yapen, Kepulauan Raja Ampat.

Peneliti Pusat Riset Arkeologi Lingkungan BRIN, Hari Suroto menjelaskan, ular bodoh, merupakan salah satu jenis ular berbisa paling mematikan di dunia.

“Dari banyaknya spesies ular mematikan, spesies death adder (ular bodoh) disebut menduduki peringak ke-4 ular mematikan di dunia,” ujar Hari Suroto Senin (26/5/2025).

Ditemukan di permukiman warga

Suroto menyampaikan, yang perlu diwaspadai di Papua, ular ini banyak ditemui tidak hanya di hutan atau sungai, namun juga di jalanan hingga memasuki kawasan pemukiman warga.

Selain itu, Suroto menambahkan, ular bodoh ini juga sering masuk ke rumah warga.

Hal inilah yang harus diwaspadai oleh manusia, sebab ular ini memiliki bisa yang mematikan.

“Warna ular bodoh ini bervariasi, dari abu-abu hingga kemerahan, dengan garis melintang (belang-belang) yang lebih gelap,” katanya.

Ular bodoh menurut Suroto, dikenal sebagai makhluk soliter, nokturnal dan pandai berkamuflase.

Hal ini lantaran kulitnya memiliki warna dan corak yang menyerupai habitat permukaan tanah di hutan.

“Ular bodoh biasanya bersembunyi di bawah serasah atau guguran daun dan puing-puing hutan, semak belukar dan padang rumput,” ungkapnya.

Suroto menyampaikan, ular bodoh Papua berwarna lebih gelap, ketimbang yang hidup di wilayah Australia.

Penampilannya samar di dedaunan, tanah, atau bebatuan.

“Ular bodoh Papua ini tidak panjang, hanya 40-70 cm, meski sebenarnya bisa tumbuh hingga 10 cm,” ujarnya.  (Kompas.com)