Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Pati

Keluh Pilu Warga Tunggulsari Pati, Hidup dalam Bayang-bayang Ancaman Banjir Rob: Sudah 5 Tahun Ini

Warga Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati hidup dalam bayang-bayang ancaman banjir rob selama lima tahun belakangan.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
PEMERINTAH DESA TUNGGULSARI
BANJIR ROB - Kondisi banjir rob di Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jumat (23/5/2025). Kepala desa setempat, Setyo Wahyudi mengatakan, Senin (26/5/2025), banjir mulai surut, namun ancaman rob masih membayangi karena diprediksi pekan depan akan terjadi siklus pasang air laut yang lebih besar. 

TRIBUNJATENG.COM, PATI - Warga Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati hidup dalam bayang-bayang ancaman banjir rob selama lima tahun belakangan.

Setiap kali rob, puluhan hingga ratusan rumah warga kebanjiran.

Pada 2025, banjir rob melanda selama sekira sepekan sejak 19 Mei 2025.

Baca juga: 2 SMK Swasta di Pati Terima Jatah Program Pendidikan Gratis, Segini Jumlah Kuotanya

Baca juga: Tim Persiapan Pengadaan Tanah Pembangunan SUTT 150 kV Pati-Pati II/Trangkil di Kabupaten Pati

Kepala Desa Tunggulsari, Setyo Wahyudi mengatakan, siklus pasang-tinggi sebetulnya sudah terjadi sejak pertengahan Mei 2025.

Namun puncaknya pada Kamis (22/5/2025). 

Penyebabnya, banjir dari pasang air laut diperparah dengan kiriman air hujan dari arah barat yang menambah debit air sungai di Desa Tunggulsari. 

Banjir dari rob, air hujan, dan luapan sungai bercampur menjadi satu, sehingga ketinggian air di permukiman mencapai 60 sentimeter. 

"Banjir tertinggi terjadi pada Kamis (22/5/2025) karena diperparah datangnya hujan, baik di desa maupun dari wilayah barat desa yang (luapan) air sungainya masuk ke Tunggulsari."

"Sehingga, air pasang itu menyatu dengan air hujan dan genangan banjir naik tinggi, tidak terbendung," terang dia kepada TribunJateng.com, Senin (26/5/2025).

Yudi menjelaskan, saat puncak rob, ratusan rumah tergenang banjir.

Semisal ada sekira 130 rumah di RT 01 hingga RT 04 RW 01 yang tergenang. 

Tak hanya rumah, rob juga menggenangi sekira 100 hektare tambak ikan.

Adapun pada Senin (26/5/2025) pagi, banjir mulai surut.

20250526 _ Banjir Rob Desa Tunggulsari Pati
BANJIR ROB - Kondisi banjir rob di Desa Tunggulsari, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Jumat (23/5/2025). Kepala desa setempat, Setyo Wahyudi mengatakan, Senin (26/5/2025), banjir mulai surut, namun ancaman rob masih membayangi karena diprediksi pekan depan akan terjadi siklus pasang air laut yang lebih besar.

Baca juga: Habiskan Anggaran Rp 362 Miliar, Berikut Daftar 81 Proyek Perbaikan Jalan dan Jembatan di Pati

"Pada pukul 10.20 ketinggiannya air sungai normal."

"Tidak sampai meluap ke jalan desa."

"Sampai saat ini sudah tidak ada genangan air yang masuk dalam rumah warga, hanya beberapa ruas jalan yang rendah masih ada genangan air," jelas Yudi.

Dia memperkirakan, siklus pasang sampai akhir pekan ini relatif kecil, namun ancaman banjir rob tetap membayangi.

Sebab, kata dia, pekan depan siklus pasang diprediksi lebih besar dari siklus tertinggi pekan lalu.

Saat banjir rob tinggi pekan lalu, Wati (46), warga setempat terpaksa memasak di ruang tamu.

Sebab, dapurnya kebanjiran.

"Saya masak di ruang tamu karena dapur kebanjiran."

"Kulkas juga saya pindah ke ruang tamu," jelas dia. 

Hampir seluruh ruangan dalam rumahnya tergenang banjir.

Perabotan rumah pun harus dia selamatkan ke tempat aman. 

Meski ada ancaman rob lebih tinggi, Wati dan keluarganya masih memilih bertahan dalam rumah. 

Dia mengatakan, biasanya air naik pada sore hingga malam hari. 

Menurut Wati, meski desa tempat tinggalnya bukan hanya kali ini mengalami rob, kondisi tahun ini lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya. 

"Tahun kemarin rob tidak sampai segini, kali ini sangat besar," kata dia. 

Baca juga: Ketua Umum DPP IKADIN Lantik DPC Blora, Pati dan Jepara Periode 2024–2029

Baca juga: Dikritik Kenaikan Pajak 250 Persen, Bupati Pati: Saya Hanya Jalankan Perda Pemerintah Sebelumnya

BPBD Kabupaten Pati telah datang dan memberikan bantuan pangan kepada korban banjir rob pada Minggu (25/5/2025).

Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Pati, Sutarno menyebut, pihaknya memberikan bantuan 1,36 ton beras.

Tak hanya itu, pihaknya juga memberikan bantuan sak atau karung untuk mengatasi tanggul sungai yang jebol karena banjir rob. 

Terkait dengan kerugian yang dialami petambak ikan, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait.

Kades Tunggulsari, Setyo Wahyudi berterima kasih kepada Pemkab Pati yang telah mengirimkan bantuan sembako melalui BPBD.

Namun dia juga mengharapkan adanya solusi jangka panjang dari pemerintah.

Terutama penanganan terkait infrastruktur.

"Sudah lima tahun ini kondisi semacam ini terjadi di desa kami."

"Ini siklus tahunan, sehingga menurut kami, bagi pemerintah desa dan masyarakat, yang lebih penting adalah penanganan infrastruktur," jelas Yudi.

Berdasarkan pengamatannya, jalan-jalan mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

"Dari tahun ke tahun, ketinggian air laut yang meluap ke daratan semakin tinggi."

"Karena itu bagi kami yang lebih penting adalah revitalisasi jalan."

"Kami perlu solusi serius dari Pemkab Pati, supaya sarana dan prasarana di desa kami bisa kembali baik dan tangguh terjadap tantangan alam yang terjadi," tandas dia. (*)

Baca juga: 17 Mustahik di Wonosobo Terima Bantuan Modal Usaha dari Baznas Jateng, Masing-masing Rp2,5 Juta

Baca juga: 3 Kelurahan di Margadana Kota Tegal Tergenang Air Imbas Hujan Sejak Pekan Lalu?

Baca juga: Sudah Tiga Hari, RW 03 dan RW 04 Krandon Kota Tegal Alami Genangan Air 

Baca juga: Cerita Nunung Pernah Diselingkuhi Iyan Sambiran: Saya Maafkan, Anggap itu Khilaf

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved