Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Jateng Sambut Program Prabowo: Targetkan Temukan 106 Ribu Kasus TBC di 2025

Pemerintah Provinsi Jateng respon program Quick Win Presiden Prabowo Subianto mencakup penanggulangan Tuberkolosis (TBC).

zoom-inlihat foto Jateng Sambut Program Prabowo: Targetkan Temukan 106 Ribu Kasus TBC di 2025
(Tribun Jateng / Eka Yulianti Fajlin)
ANTARKAN OBAT - Petugas puskesmas mengantaskan obat gratis kepada pasien TBC. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah respons program Quick Win Presiden Prabowo Subianto untuk penanggulangan Tuberkulosis (TBC).

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah respons program Quick Win Presiden Prabowo Subianto.

Program itu mencakup penanggulangan Tuberkulosis (TBC), pemeriksaan kesehatan gratis, peningkatan fasilitas rumah sakit dari tipe D menjadi tipe C di berbagai daerah.

Baca juga: Kasus Kanker Serviks dan TBC Jadi Sorotan di Semarang, Hibah Mobil IVA Ditarget Perkuat Deteksi Dini

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi. Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar mengatakan saat ini fokus upaya penanganan TBC di Jawa Tengah

Pihaknya ditarget menemukan 106 ribu kasus  penderita TBC di tahun 2025.

"Karena TBC sama seperti covid 19 menimbulkan kematian. Jadi harus di tracing," ujarnya, Kamis (29/5/2025).

Menurutnya, pencegahan lebih dibangkan mengobati. Sebab mengobati penderita TBC membutuhkan waktu lama dan boros.

Hal itu tidak sebanding pola perilaku masyarakat yang belum baik.

"Jadi perlu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Rumah harus ada ventilasi dan sinar matahari," tuturnya.

Dikatakannya, TBC dapat dicegah satu di antaranya vaksin BCG saat masih bayi.

Oleh sebab itu pencegahan dapat dilakukan untuk menekan angka TBC.

Baca juga: Puskesmas Bulu Lor Tingkatkan Angka Keberhasilan Pengobatan TBC Melalui Lebaran Ketupat

"Obat TBC diminum selama enam bulan. Kalau bosen tidak minum harus mengulang dari awal. Bisa jadi dia menjadi resisten obat," ujarnya.

Ia mengatakan dari 106 ribu target hingga akhir tahu  90 persen penderita harus diobati.

Hingga saat ini Dinas Kesehatan baru menemukan  26 persen kasus.(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved