Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Prancis Dibuat Gempar oleh Dokter Bedah yang Mengaku Lecehkan Ratusan Anak sejak 1989

Pria itu mengaku telah melakukan pelecehan seksual terhadap ratusan pasien, sebagian besar anak-anak, antara tahun 1989 hingga 2014.

net
ILUSTRASI DOKTER: Prancis dibuat gempar oleh pengakuan pensiunan dokter bedah bernama Joel Le Scouarnec. Pria itu mengaku telah melakukan pelecehan seksual terhadap ratusan pasien, sebagian besar anak-anak, antara tahun 1989 hingga 2014 alias 25 tahun lamanya. (ISTIMEWA) 

Polisi menemukan buku harian elektronik yang tampaknya merinci pemerkosaan dan kekerasan seksual yang dilakukannya terhadap para pasiennya di berbagai rumah sakit di wilayah tersebut.

Ia membuat catatan harian yang menggambarkan serangan-serangan seksual yang dilakukannya secara terperinci, yang memungkinkan polisi melacak para korbannya.

Banyak di antaranya tidak ingat akan pelecehan yang mereka alami saat berada dalam perawatan Le Scouarnec.

Pasalnya, korban dilecehkan atau diperkosa saat mereka dalam pengaruh obat bius atau saat bangun setelah operasi.

Pada Maret, dalam sidang yang diadakan secara tertutup, Le Scouarnec mengakui melakukan pelecehan seksual terhadap 299 korban.

"Saya tidak bisa lagi memandang diri saya dengan cara yang sama karena saya seorang pedofil dan pemerkosa anak," kata Le Scouarnec dalam pernyataan terakhirnya di pengadilan pekan lalu.

"Banyak hal telah dikatakan.

Saya tidak selalu mengingat semuanya sekarang.

Tidak diragukan lagi hal itu akan kembali kepada saya saat saya berada di sel, tetapi apa yang saya saksikan (di pengadilan) adalah penderitaan yang menjadi tanggung jawab saya," ujar  Le Scouarnec.

Korban kecewa

Banyak korbannya yang tidak terkesan dengan sikapnya.  

"Kata-katanya selalu sama, dengan nada yang sama, saya tidak melihat ketulusan di dalamnya," kata Louis-Marie (35) kepada BBC.

Satu-satunya yang Louis-Marie harapkan adalah Le Scouarnec tidak melakukan hal yang lebih buruk lagi terhadap masyarakat dia tetap mendekam di balik sel penjara.

"Saya tidak pernah melihat air mata mengalir di pipinya," kata korban lain bernama Manon Lemoine.

Maxime Tessier, salah satu pengacara Le Scouarnec, mengatakan dia yakin kliennya tulus.  

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved