Renovasi Pasar Kliwon Solo Akhirnya Bakal Terealisasi, Dikerjakan Mulai 20 Juli 2025

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Pemkot Surakarta memastikan renovasi Pasar Kliwon akan dilaksanakan dua bulan lagi atau tepatnya pada 20 Juli 2025.

Disdag Kota Surakarta menyebut, renovasi tersebut sebagai tindaklanjut dari keluhan pedagang selama ini.

Pedagang mengeluh karena atap bocor dan kondisi tersebut dialami mereka selama lima tahun ini.

Baca juga: Solo Teratas Disusul Semarang, Ini Daftar 5 Kota Paling Maju di Jawa Tengah Versi IDSD 2024

Baca juga: Pendidikan Gratis 9 Tahun: Wali Kota Solo Tunggu Arahan Pusat soal Putusan MK

Renovasi tersebut pun dipertegas oleh Wali Kota Surakarta, Respati Ardi.

Pihaknya memastikan Pasar Kliwon akan direnovasi mulai 20 Juli 2025.

Proyek pengerjaan ini menelan APBD sebesar Rp467 juta.

“Pekerjaan mulai 20 Juli 2025 dengan besaran anggaran Rp467 juta."

"Yang mengerjakan CV Indra Nugraha,” ungkapnya seperti dilansir dari TribunSolo.com, Kamis (29/5/2025).

Seperti diketahui, sudah 5 tahun pedagang Pasar Kliwon Surakarta harus menanggung kerugian akibat atap yang bocor.

Bahkan ada salah satu pengunjung yang terpeleset dan harus operasi akibat lantai yang licin.

“Pernah ada bapak-bapak jatuh kepleset, operasi kakinya,” ungkap pedagang Pasar Kliwon Surakarta, Roni Dwi Surono.

Kebocoran atap merata hampir di semua tempat.

Dia dan pedagang lain pun harus mengepel tiap hujan deras datang.

Mayoritas pedagang di pasar yang terletak di Jalan Kapten Mulyadi, Kedung Lumbu, Pasar Kliwon ini menjajakan jasa percetakan.

Kondisi atap yang bocor membuat risiko bahan dan mesin rusak makin tinggi.

Dia pun telah melaporkan hal ini ke Dinas Perdagangan (Disdag) maupun pengelola pasar, namun hingga kini belum ada tindaklanjut.

“Kalau sini hujan banjir semua."

"Lima tahun lebih."

"Kami laporan-laporan katanya ditindaklanjuti, tapi tidak ada sampai sekarang," jelasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pasar Kliwon Solo Direnovasi Juli 2025, Telan Anggaran Rp467 Juta

Baca juga: FSP RTMM-SPSI Ingin PP Nomor 28 Tahun 2024 Dideregulasi: Kalau Perlu Dibatalkan

Baca juga: Polisi Bongkar Kasus Kosmetik Palsu, Pelaku Hanya Asal Campur Bahan, Tepung Tapioka pun Dimasukkan

Baca juga: Menghadap Laut, Memohon Sehat: Kirab Dewa Poo Seng Tay Tee di Pantai Marina

Baca juga: Segini Jumlah Suap Rachmat Utama ke Mbak Ita dan Suami Demi Menangkan Proyek Kursi SD di Semarang