Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Sayur dan Buah Siap Panen di Lereng Merbabu Diserbu Kera Liar, Warga Galau: Mereka Tak Takut Manusia

Serbuan kera liar meresahkan warga dan petani di lereng Gunung Merbabu, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: muslimah
dok warga/istimewa
MAKAN BUAH - Kawanan kera ekor panjang memakan buah-buahan siap panen yang ditanami warga dan petani di Desa Tajuk, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Rabh (28/5/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Serbuan kera liar meresahkan warga dan petani di lereng Gunung Merbabu, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Kawanan kera ekor panjang tersebut memporakporandakan tanaman yang sudah tinggal panen hingga Rabu (28/5/2025).

Lebih parah lagi, mereka tidak takut pada manusia.

Baca juga: Ada-ada saja, Pendemo Ini Sudah Semangat Berorasi, Ternyata Salah Alamat: Orderan Fiktif

Ketua Masyarakat Peduli Api (MPA) Pandhu Kopeng, Agus Surolawe, mengakui bahwa beberapa waktu belakangan terasa seperti menanti musibah.

Dia menduga, kawanan kera liar tersebut berasal dari kawasan Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb). 

“Koloni kera liar ini keluar dari kawasan hutan dan turun ke lahan pertanian dan pekarangan warga,” kata Agus, Kamis (29/5/2025).

Satu di antara yang terparah terjadi di Dusun Pulihan, Desa Tajuk.

Tanaman kubis, wortel dan beberapa jenis umbi- umbian yang siap dipanen, justru dimakan kawanan kera ekor panjang.

Tidak hanya tanaman sayuran, tembakau yang tengah ditanam petani pun turut dirusak.

Di sekitaran Dusun Kopeng, Desa Kopeng, lanjut Agus, kawanan kera ekor panjang dari hutan Tuk Songo juga menjarah tanaman di pekarangan rumah warga.

Kawanan kera  menyasar labu dan buah- buahan.

Yang membuat warga semakin tertekan yakni kawanan kera itu tak lagi takut pada manusia.

Agus mengatakan, pihaknya terus mengusulkan kepada pihak-pihak terkait agar terdapat penanganan atau solusi.

“Sampai akhir ini belum ada tindakan serius dari pemangku kebijakan khususnya di bidang satwa, misal pemberantasan, pengurangan populasi, atau pemberian makan kepada monyet ekor panjang ini.

Kalau tidak bisa memberikan makanan kepada kera di habitatnya, minimal mengurangi populasinya,” pungkas dia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved