Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Grobogan

Dulu Dijual di Pasar Gelap, Bagaimana Nasib Ribuan Fosil Banjarejo Grobogan Sekarang?

Di Desa Banjarejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, ribuan fosil dan artefak purbakala pernah berada di bawah bayang-bayang pasar gelap.

TRIBUNJATENG/FACHRI
JEJAK PURBAKALA DI GROBOGAN: Ribuan fosil dan artefak purba yang dulunya diperjualbelikan secara ilegal, kini tersimpan dan dirawat di Rumah Fosil Banjarejo. Berkat inisiatif warga dan kepemimpinan Kepala Desa Banjarejo kala itu, Achmad Taufik, ribuan fosil tersebut berhasil diselamatkan dan dilestarikan. 

Di masa lampau, wilayah ini adalah selat laut yang kemudian surut, memungkinkan hewan purba melintas dan tinggal di dataran yang kini menjadi Desa Banjarejo.

Ketika laut kembali pasang, hewan-hewan tersebut terjebak dan mati, lalu membatu menjadi fosil seiring waktu.

"Jadi di Grobogan, termasuk Banjarejo terletak di antara dua bukit besar, Kendeng Selatan dan Kendeng Utara.

Di Banjarejo ini ada bukit kecil, dulu saat Grobogan masih berupa selat, ketika selat laut itu surut, hewan-hewan menyeberang dan bermukim di Banjarejo, ketika lautnya pasang, hewan itu terjebak di bukit Banjarejo dan mati," kata Taufik.

Achmad Taufik menerangkan, peradaban prasejarah di Banjarejo terjadi pada masa peralihan Homo Erectus ke Homo Sapiens.

"Peradaban purba di Banjarejo diperkirakan terjadi antara 600 ribu hingga 120 ribu tahun sebelum masehi, masa peralihan Homo Erectus ke Homo Sapiens," ujar Taufik.

Lebih lanjut, Taufik berharap fosil yang ditemukan di Banjarejo dapat dilestarikan dan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.

Apalagi selain ditemukan fosil, di Banjarejo juga banyak ditemukan benda bersejarah yang diklaim peninggalan Medang Kamulan.

"Yang paling utama adalah pelestarian, agar generasi ke depan bisa melihat bukti-bukti sejarah yang kita bisa buktikan di sini.

Dari segi pendidikan, Banjarejo mengisi sejarah di masa prasejarah maupun di masa klasik Hindu Budha terkait peradaan di Indonesia," harap Taufik.

Museum Lapangan Gajahan: Temuan Spektakuler yang Sepi Peminat karena Akses Terbatas

Salah satu temuan paling monumental di Banjarejo adalah fosil gajah purba di kawasan Sendang Gandri.

Penemuan ini bermula ketika seorang warga bernama Rusdi menggali sumur untuk pengairan sawah.

Setelah dilaporkan dan di-eskavasi, ternyata rangka gajah purba berjenis Elephas ditemukan 80 persen dalam keadaan utuh.

Budi Setyo Utomo, Ketua Komunitas Peduli Fosil Banjarejo, menyebut temuan ini sebagai salah satu yang terbesar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved