Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Dongeng Anak

Dongeng Anak Sebelum Tidur, Kisah Rus yang Nakal dan Penculikan Putri Marya

Rus, anak laki-laki berumur delapan tahun yang nakal, sangat jahil dan banyak tingkah. Ada-ada saja ulahnya yang membuat orang-orang

Penulis: Alifia | Editor: galih permadi
IST
Ilustrasi Dongeng Anak, Anak-anak Bermain Gadget, Bank Foto Tribun Jateng, Istimewa 

"Aku akan membebaskan Puteri Marya. Jangan khawatir!" ucap Rus yakin. Pak Koko malah tertawa, meremehkan Rus.

"Anak nakal seperti kamu, apa yang dapat kamu lakukan?" tanya Pak Koko.

“Nanti aku pikirkan. Aku akan membebaskan Puteri Marya!"

Orang-orang yang mendengar ucapan Rus hanya mendengus kesal.

Para ksatria kerajaan saja tidak bisa membebaskan Puteri Marya. Apalagi Rus. Anak kecil yang suka jahil dan berbuat nakal.

Namun tidak ada yang tahu, diamdiam Rus menemui Lilip, peri kunang-kunang, sahabatnya.

Lilip pernah diselamatkan Rus ketika terjerat sarang laba-laba raksasa.

Seluruh tubuh Lilip berwarna kuning kehijauan. Bila malam, seluruh tubuh Lilip bercahaya berkerlip-kerlip.

"Aku ingin membebaskan Puteri Marya. Tapi aku tidak tahu di mana tempat persembunyian Raja Penyihir Umbu," keluh Rus murung.

"Aku tahu. Istana Pualam Raja Penyihir Umbu ada di Lembah Bunga Seribu Warna," kata Lilip dengan mata berbinar.

"Bagaimana kamu tahu?" Tanya Rus.

"Aku sudah menanyakannya pada Tabib Tenung. Puteri Marya disekap di Menara Kaca yang tingginya sampai ke awan."

"Bagaimana caranya kita dapat ke sana?" tanya Rus putus asa.

"Aku akan meminjam Selimut Kunang-kunang pada Ratu Cahaya Damai!" kata Lilip mantap. Ratu Cahaya Damai adalah ratu para peri kunang-kunang.

Malam harinya, Rus berjanji untuk bertemu Lilip lagi.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved