kominfo kota pekalongan
Tanggul Sungai Bremi Jebol Lagi, Pemkot Pekalongan Gerak Cepat Atasi Ancaman Banjir
Tanggul Sungai Bremi yang terletak di wilayah Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Tanggul Sungai Bremi yang terletak di wilayah Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan kembali jebol dan memicu kekhawatiran akan potensi banjir besar.
Menanggapi situasi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan bergerak cepat melakukan peninjauan dan penanganan darurat guna mencegah meluasnya dampak ke permukiman warga.
Jebolnya tanggul diketahui terjadi sejak 28 Mei 2025, dengan panjang kerusakan awal sekitar lima meter. Namun, akibat tingginya debit air dan kondisi tanah yang labil, kerusakan semakin melebar hingga mencapai 30 meter pada (31/5/2025).
Baca juga: Mampu Cegah Banjir di Demak-Grobogan, Taj Yasin Tinjau Proyek Bendungan Jragung
Kondisi ini memicu kekhawatiran akan banjir susulan, mengingat lokasi tanggul berada di perbatasan dengan Kabupaten Pekalongan dan berdekatan dengan pemukiman padat penduduk.
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, bersama Wakil Wali Kota Balgis Diab, dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) langsung meninjau lokasi pada Minggu (1/6/2025). Peninjauan ini dilakukan, untuk memastikan langkah-langkah penanganan berjalan cepat dan terkoordinasi.
"Kami bergerak cepat. Tanggul ini sudah beberapa kali jebol, dan sekarang kondisinya semakin parah."
"Maka, penanganan darurat harus segera dilakukan agar tidak berdampak lebih luas," ujar Wali Kota yang akrab disapa Aaf, Senin (2/6/2025).
Wakil Wali Kota Balgis Diab menegaskan, bahwa pemerintah tidak tinggal diam.
Langkah-langkah darurat telah disiapkan, termasuk koordinasi lintas sektor dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Pusat, serta aparat TNI dan Polri.
"Dengan sinergi dan gotong royong semua pihak, kami harap permasalahan ini bisa segera teratasi. Kami minta masyarakat, tetap tenang dan mengikuti arahan petugas," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) DPUPR Kota Pekalongan, Purwo Susetyo, menjelaskan bahwa penanganan tanggul dilakukan dengan metode darurat seperti pancang dolken, sandbag, dan sesek bambu.
"Material sudah mulai didatangkan hari ini dan besok akan mulai dikerjakan bersama tim gabungan dari DPUPR, BPBD, aparat kelurahan dan kecamatan, serta TNI dan Polri," jelas Purwo.
Menurutnya, tantangan penanganan kali ini semakin berat karena faktor pasang air laut yang menghambat proses pengerjaan.
Meski demikian, pihaknya tetap berkomitmen melakukan percepatan agar air tidak sampai masuk ke kawasan permukiman.
Baca juga: Kondisi Geologi Pesisir Jadi Pemicu Banjir Rob di Semarang dan Demak, Ini Penjelasan Ahli ESDM
Pemkot Pekalongan juga berencana melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem perlindungan tanggul di wilayah rawan banjir lainnya.
"Langkah ini dianggap penting untuk memastikan ketahanan struktur di tengah ancaman perubahan iklim dan pasang surut air laut yang semakin ekstrem."
"Tanggul Sungai Bremi sebelumnya sudah mengalami kerusakan. Kondisi geografis dan pasang laut yang tinggi jadi tantangan besar. Ini pelajaran penting bagi kita untuk memperkuat sistem perlindungan ke depan," pungkas Purwo. (*)
Wali Kota Pekalongan Aaf Dampingi Atlet KORMI Pekalongan Berjuang di FORNAS VIII Lombok |
![]() |
---|
Forum BSKDN Jadi Momentum Kota Pekalongan Kembangkan Energi dari Sampah |
![]() |
---|
Kepengurusan Baru ESI Kota Pekalongan Siap Gas Pol Menuju Porprov Jawa Tengah 2026 |
![]() |
---|
Aaf : Wali Kota Cup Bukan Sekadar Turnamen, Tapi Investasi Masa Depan |
![]() |
---|
Kota Pekalongan Fokus Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak di Momen HAN 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.