Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Tanpa Konvoi dan Corat-coret Baju: Perayaan Kelulusan SMP di Semarang Cukup Upacara Sederhana

Pengumuman kelulusan siswa/siswi tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Semarang berlangsung, Senin (2/6/2025).

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
ILUSTRASI PELAJAR SMP - Sejumlah pelajarSMP di Kudus mengikuti kegiatan apel pagi sebelum menjalankan KBM, baru-baru ini. Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Kudus menunggu arahan lebih lanjut terkait kebijakan menggratiskan sekolah jenjang SD dan SMP negeri dan swasta. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pengumuman kelulusan siswa/siswi tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kota Semarang berlangsung, Senin (2/6/2025).

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang mengimbau pelajar untuk tidak melakukan konvoi ataupun corat-coret baju.

Sebab selain mengganggu ketertiban umum, kegiatan tersebut juga dinilai tidak pantas, karena baju SMP yang digunakan masih akan dipakai di awal tahun ajaran baru jenjang selanjutnya.

Baca juga: Viral Rincian Biaya Kelulusan SMP di Bogor Capai Rp 500 Ribu Per Siswa, Pungli?

"Baju SMP yang digunakan saat ini masih akan dipakai di awal tahun ajaran di SMA, sehingga kami menghimbau anak-anak untuk merayakan kelulusan dengan keluarga di rumah," kata Kepala Bidang Pembinaan SMP, Aloysius Kristiyanto saat dihubungi Tribun Jateng.

Dalam pelaksanaannya, pengumuman kelulusan tahun ini dilakukan secara daring.

Menurut Al, sapaannya, akan lebih kondusif.

"Sekarang memang era teknologi digital dan semua keluarga biasanya minimal pasti punya handphone. Saya kira kalau pengumuman dilaksanakan secara online, jauh lebih kondusif suasananya," tambah Al.

Sementara itu, Disdik juga meminta agar orang tua siswa mendampingi anak-anak mereka selama pengumuman berlangsung.

"Jika perlu, anak-anak di rumah saja. Nanti bisa mengungkapkan rasa syukur dengan keluarga," imbaunya.

Adapun bagi pihak sekolah, Aloysius mengusulkan agar dilakukan dalam bentuk upacara.

Ia mengimbau kepada sekolah-sekolah untuk tidak menggelar perayaan kelulusan secara berlebihan.

"Harapannya, bisa dilaksanakan di sekolah dalam bentuk upacara seperti upacara pada saat pertama kali siswa masuk sekolah itu loh. Nah, saya kira bisa dilakukan dalam bentuk upacara.

Nanti ada perwakilan orang tua datang, komite (sekolah) dan sebagainya. Jadi saya kira pelaksanaannya sederhana saja dalam bentuk upacara di sekolah.

Nanti secara simbolis mungkin topinya dilepas atau salah satu atribut dilepas begitu," ungkapnya.

Dalam hal ini, ia menekankan kesederhanaan dalam perayaan kelulusan.

Hal itu mengingat proses pendidikan siswa belum sepenuhnya selesai, dan mereka akan melanjutkan ke jenjang SMA atau SMK.

"Saya kira lebih sederhana dan bermakna. Nanti setelah selesai upacara, mereka saling ramah-tamah, salaman, saling berpesan dan gitu kan juga sudah meriah," kiranya.

Baca juga: SMAN 1 Blora Dipastikan Tidak Gelar Wisuda Kelulusan Siswa: Agar Tak Memberatkan Orangtua

Sementara itu, terkait dengan dengan Surat Keterangan Lulus (SKL), Aloysius memastikan bahwa hari ini SKL akan dikeluarkan.

"Jadi yang sekolah yang sudah siap bisa langsung memberikan (SKL). Kalau belum, paling tidak besok bisa diambil. Jadi harapannya hari ini orang tua menerima pengumuman termasuk di situ berupa SKL.

Jadi, bisa lebih praktis. Kami berharap hari ini bisa terbagikan. Kalau tidak ya, paling tidak besok pagi bisa sudah tersampaikan semuanya untuk proses SPMB di SMA," imbuhnya. (idy)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved