Berita Feature
Alasan Mbah Yudi Warga Batang Tinggal Dengan Ayam, Sudah 4 Kali Pindahkan Rumah
Tinggal sebatang kara jauh dari tetangga, perjalanan hidup sehari-hari Wahyudi (66) tidak mudah
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muslimah
"Saya juga masang jaring depan rumah, lumayan kalau dapat ikan untuk makan atau dijual semisal dapat lumayan banyak," bebernya.
Di tengah kondisi hidupnya tersebut, Yudi mengaku masih kebingungan terkait kondisi rumahnya yang sering kemasukan air rob.
Dia sudah memasang papan kayu setinggi sekira 30 sentimeter di depan pintu rumahnya tetapi ternyata tak cukup untuk menahan rob.
Dia pun terpaksa harus menguras air dari dalam rumahnya karena posisi rumahnya ambles sehingga air menggenang di dalam rumah.
"Kejadian air rob masuk terakhir terjadi pada pekan kemarin," ungkapnya.
Yudi juga tidak ada pilihan ketika hendak memindahkan rumahnya ke arah selatan lagi sebab tepat di belakang rumahnya merupakan tambak ikan.
Artinya, Yudi sudah tidak bisa menggeser rumahnya kembali untuk menghindari abrasi.
"Ya hanya bisa pasrah, manut Gusti Allah," terangnya.
Tetangga Wahyudi di Roban Timur, Haryono mengatakan sudah mengenal Wahyudi atau Yudi sejak dirinya masih kecil. Yudi merupakan sahabat dari bapaknya.
Haryono menyebut, Yudi sudah hidup sebatang kara karena bercerai dengan istrinya sejak puluhan tahun silam.
Ditambah Yudi tidak punya anak. Kerabat terdekatnya hanya adik kandung.
Itupun tinggal di desa sebelah yang secara ekonomi kondisinya tak jauh berbeda dengan Yudi.
"Mbah Yudi kerjanya serabutan, kadang jadi buru mencangkul, seringnya jadi tukang rongsok dan menjaring ikan," ungkapnya.
Menurutnya, Yudi sudah tidak kuat menjadi nelayan. Selain itu, Yudi juga tidak memiliki perahu. "Kalau jadi buruh nelayan juga tidak dipakai, tenaganya sudah tidak kuat lagi," ungkapnya.
Terkait Yudi telah memindahkan rumah sebanyak empat kali, Haryono membenarkan.
3 Hari Tersesat di Hutan Jati Blora, Truk Boks Berhasil Dievakuasi, Warga Gelar Selamatan Dulu |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Pasar Kambing Semarang yang Melegenda, Patung Masih Berdiri Tapi Situasi Beda |
![]() |
---|
Cerita Indra Pemuda Tunadaksa di Tegal, Kembangkan Usaha Anyaman Bambu Hingga Buka Lapangan Kerja |
![]() |
---|
Kisah Hamdan Produsen Seragam Sekolah di Kudus, Modal Rp 10 Juta Pinjaman, Kini Sampai Tolak Orderan |
![]() |
---|
Tangis Reisha Pelajar SD di Kudus saat Bacakan Sepucuk Surat untuk Palestina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.