Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Feature

Kisah Hamdan Produsen Seragam Sekolah di Kudus, Modal Rp 10 Juta Pinjaman, Kini Sampai Tolak Orderan

Hamdan (47) warga Kudus berhasil menyulap tiga unit mesin jahit bekas menjadi sebuah usaha konveksi maju dalam kurun waktu 11 tahun

|
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: muslimah

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Hamdan (47) warga Kedungdowo RT 1 RW 7, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus berhasil menyulap tiga unit mesin jahit bekas menjadi sebuah usaha konveksi maju dalam kurun waktu 11 tahun terakhir.

Laki-laki 47 tahun tersebut pada mulanya tidak menyangka usaha konveksi seragam sekolah yang dibangunnya bisa meningkat cepat tanpa didasari keterampilan khusus.

Dirintis mulai 2013 lalu, Hamdan Konveksi kini sudah menggandeng 13 karyawan dengan pemasaran produk tembus pasar nasional.

Seragam sekolah buatan warga Kudus ini justru diminati para pelanggan dari luar Jawa. Seperti, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara Barat, dan beberapa kota-kota besar di Indonesia. 

Ketika merintis usaha, Hamdan membentuk jaringan komunikasi antar provinsi antar kota yang membantunya dalam pemasaran produk. Sehingga produk seragam sekolah buatannya cepat dikenal luas di berbagai daerah.

Baca juga: Artis dan Pejabat Datang Padanya untuk Besarkan Alat Vital, Abah Otong Bongkar Metode yang Dipakai

Kepada tribunjateng.com, Hamdan bercerita, usaha konveksi yang dibangunnya sejak 2013 lalu hanya bermodalkan satu unit mesin jahit bekas, satu mesin obras bekas, dan satu mesin overdeck bekas.

Semua itu dibeli dengan uang pinjaman Rp 10 juta agar bisa memulai produksi seragam sekolah alakadarnya.

Kala itu, Hamdan belum memiliki niat untuk mendirikan sebuah konveksi berkomersil.

Di tahun awal perintisan, Hamdan yang juga seorang guru di salah satu sekolah di Kudus hanya ingin memproduksi seragam untuk sekolah tempat dia mengajar. 

Semua itu diniatkan lantaran beberapa pengalaman sekolahnya memesan seragam sekolah di konveksi, namun hasilnya mengecewakan. 

Dia pun mencoba produksi sendiri seragam sekolahnya agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. 

"Awalnya, saya waktu itu sebagai guru SD. Pernah diamanahi pengadaan seragam dari sekolah. Saya orderkan, setiap order hasilnya tidak sesuai harapan, kadang dari warna atau jenisnya. Akhirnya saya bertekad merekrut penjahit dan tukang potong untuk produksi sendiri, supaya hasilnya maksimal," terangnya, Kamis (25/7/2024).

Awal perintisan usaha Hamdan Konveksi dipusatkan di Desa Kedungdowo RT 1 RW 7, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus

Kini tempat tersebut disulap menjadi rumah produksi seragam sekolah milik Hamdan dan istrinya. 

Dari semula hanya memenuhi kebutuhan seragam sekolah tempat mengajar, Hamdan melihat adanya peluang yang bisa dimaksimalkan melalui usaha konveksi. 

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved