Ekonomi Bisnis
OJK Dukung Paket Insentif Ekonomi dari Pemerintah untuk Dorong Daya Beli
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung program paket insentif ekonomi yang disiapkan Pemerintah RI.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung program paket insentif ekonomi yang disiapkan Pemerintah RI.
Paket insentif tersebut dinilai dapat mendorong daya beli masyarakat.
Diketahui, pemerintah telah menyiapkan sejumlah poin paket stimulus antara lain diskon tiket transportasi, diskon tarif tol, penebalan bantuan sosial, bantuan subsidi upah, dan perpanjangan diskon iuran program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
Baca juga: BNI dan OJK Ajak Mahasiswa Melek Finansial
Sementara, satu poin yang tak jadi diakomodasi adalah diskon listrik 50 persen.
"Sehubungan dengan inisiatif Pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dengan menggulirkan paket insentif ekonomi di bulan Juni 2025, OJK mendukung upaya-upaya dimaksud," papar Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, dalam konferensi pers, Senin (2/6/2025) sore.
Menurut dia, paket insentif ekonomi ini akan memperkuat daya beli.
Yang mana, tujuannya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Di tengah pertumbuhan ekonomi global pada kuartal pertama tahun 2025 yang menunjukkan pelemahan diikuti oleh berlanjutnya penurunan inflasi yang menunjukkan pelemahan permintaan global, Mahendra menyebut, pertumbuhan ekonomi RI masih positif pada Q1-2025 meskipun dengan laju yang sedikit melambat menjadi 4,87 persen.
Permintaan domestik, khususnya konsumsi rumah tangga, tetap menjadi motor utama yang tumbuh sebesar 4,89 persen year over year.
"Inflasi dalam negeri tetap terjaga tercatat sebesar 1,95 persen, masih dalam rentang target bank sentral," ucapnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, beberapa indikator perekonomian terkini juga masih menunjukan resilensi, di antaranya Neraca Perdagangan yang terus mencatat surplus, defisit transaksi berjalan menyempit menjadi 0,05 persen PDB.
Di mana, sebelumnya 0,87 persen. Sertq, cadangan devisa tetap stabil di level tinggi.
"OJK bersama-sama dengan kementerian dan lembaga terkait dan industri jasa keuangan terus bekolaborasi melakukan upaya-upaya mendorong intermediasi yang optimal, pendalaman pasar keuangan, dan upaya-upaya pengembangan potensi industri yang prospektif, termasuk mendukung segmen UMKM," paparmya
Hal-hal tersebut dilakukan dalam rangka mendorong pembiayaan yang lebih inklusif, yang memungkinkan potensi-potensi ekonomi Indonesia lebih dioptimalkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. (eyf)
Baca juga: 1.081 Pinjol Ilegal Diblokir, Ini Daftar Fintech yang Terdaftar dan Berizin OJK Mei 2025
Pegadaian Perluas Keagenan dan Layanan Tabungan Emas Kerja Sama dengan Kadin Jateng |
![]() |
---|
Pedagang Sembako Pasar Bulu Semarang Curhat ke Mentan, Minta Penyaluran SPHP Tak Ribet |
![]() |
---|
Biaya Pendidikan Sebabkan Inflasi di Jateng pada Tahun Ajaran Baru |
![]() |
---|
Dampak Tarif 0 Persen Untuk Amerika, Pengusaha Siapkan Strategi Efisiensi |
![]() |
---|
Ratri Bintari Ekowati Raup Cuan dari Kain Perca yang Jadi Beragam Produk Bernilai Ekonomis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.