Berita Semarang
Persiapan Sambut Iduladha, Masjid Agung Semarang Targetkan Bagi 8000 Bungkus Daging Kurban
Hanya tinggal hitungan hari menuju Iduladha, halaman Masjid Agung Semarang mulai terasa lebih sibuk dari biasanya.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Hanya tinggal hitungan hari menuju Iduladha, halaman Masjid Agung Semarang mulai terasa lebih sibuk dari biasanya.
Takmir, panitia kurban, hingga jagal-jagal ternak mulai melakukam persiapan.
Meskipun perayaan puncak kurban akan dilangsungkan Sabtu (8/6/2025), suasana semangat dan gotong royong sudah menggema sejak pekan ini.
"Salat Iduladha kita laksanakan hari Jumat.
Tapi penyembelihannya hari Sabtu, biar lebih leluasa dan bersih,” jelas Muhaimin, Sekretaris Takmir Masjid Agung Semarang saat ditemui Tribunjateng, Rabu (4/6/2025).
Para petugas dan relawan masjid terlihat sibuk melakukan pembersihan pada areal masjid, tentunya sebagai tempat untuk ibadah salat Iduladha pada Jumat besok.
Salat iduladha di Masjid Agung Kauman Semarang (MAS) akan dipimpin oleh imam salat KH Hanief Ismail, Rois Syuriyah PCNU Kota Semarang dan Khotib salat iduladha yakni KH Muhtasit, yakni Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Semarang.
Sedangkan untuk prosesi penyembelihan hewan kurban, akan dilakukan keesokan harinya usai salat iduladha.
Tahun ini jumlah hewan kurban yang masuk memang belum sebanyak tahun-tahun sebelumnya.
Hingga dua hari jelang Iduladha, panitia baru menerima 12 sapi dan sekitar 30 kambing. Tahun lalu, jumlahnya mencapai 13 sapi dan 56 kambing.
"Ya, agak menurun.
Mungkin karena kondisi ekonomi.
Apalagi instansi-instansi dan perusahaan sekarang jarang.
Kami masih buka penerimaan sampai Sabtu siang.
Kalau ada yang datang bawa kurban, akan tetap kami bantu," tuturnya.
Meski begitu, semangat berbagi tak surut.
Masjid Agung menargetkan membagikan 8.000 bungkus daging kepada masyarakat, terutama warga miskin di luar Kampung Kauman.
Sistem pembagiannya pun unik: bukan dengan kupon, melainkan colok jari tinta, agar tertib dan merata.
“Setiap mudhohi (orang yang berkurban) biasanya dapat jatah 10 bungkus untuk dibagikan ke tetangga.
Sisanya kita salurkan ke warga sekitar, masjid-masjid kecil yang mengajukan permohonan, dan tentu saja fakir miskin,” kata Muhaimin.
Takmir juga telah menyiapkan empat tim jagal, masing-masing beranggotakan enam orang.
Dua tim khusus menangani sapi, dua lainnya kambing.
Tentunya mereka semua sudah mengikuti pelatihan Kang Jalal (Tukang Jagal Halal) agar prosesi kurban sesuai dengan syariat-syariat Islam.
Jika berjalan lancar, penyembelihan bisa rampung sebelum pukul 15.00 WIB waktu dimulainya pembagian daging.
Yang membuat tahun ini sedikit berbeda adalah sepinya peran perusahaan dan instansi pemerintah.
“Dulu, sebelum pandemi, kita pernah terima sampai 21 sapi.
Sekarang belum tentu separuhnya.
Tapi kita tetap optimistis, bisa membagikan sesuai target," imbuh Muhaimin.
Sementara itu, kampung-kampung di Kauman juga memilih menyembelih hewan kurban secara mandiri.
Tradisi ini telah berlangsung beberapa tahun terakhir, untuk mengurangi kepadatan di masjid dan memperluas jangkauan distribusi.
“Jadi warga Kauman dapat dari musala dan masjid di kampung masing-masing.
Masjid Agung lebih fokus ke luar Kauman. Biar merata,” jelasnya. (Rad)
ATVSI Dorong Revisi UU Penyiaran, FGD Digelar di Semarang |
![]() |
---|
ASN Kota Semarang Wajib Jadi Anggota Koperasi Merah Putih, Simpanan Pokok Dijadikan Modal KKMP |
![]() |
---|
Deteksi Polutan Transparan, Peneliti Smart Materials Research Center Undip Raih Gelar Doktor |
![]() |
---|
Kuliah Umum FTI Universitas PGRI Semarang Tekankan Pentingnya Penerapan K3 di Dunia Konstruksi |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Jumat 29 Agustus 2025: Sebagian Besar Hujan Ringan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.