Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Haji 2025

Alhamdulillah Lancar, 372 Jamaah Haji Asal Kota Pekalongan Siap Wukuf di Arafah

PHD Kota Pekalongan, Mahbub Syauqi menyampaikan, proses mobilisasi jamaah dari Hotel Mizab Al Adl ke Arafah berjalan lancar dan sesuai jadwal.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
PEMKOT PEKALONGAN
WUKUF - 372 jamaah haji asal Kota Pekalongan diberangkatkan menuju Padang Arafah pada Rabu, 4 Juni 2025, pukul 13.00 Waktu Arab Saudi. Keberangkatan ini menandai dimulainya fase puncak ibadah haji, yang diawali wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah, Kamis (5/6/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - 372 jamaah haji asal Kota Pekalongan telah diberangkatkan menuju Padang Arafah pada Rabu, 4 Juni 2025, pukul 13.00 Waktu Arab Saudi.

Keberangkatan ini menandai dimulainya fase puncak ibadah haji, yang diawali wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah, Kamis (5/6/2025).

Pendamping Haji Daerah (PHD) Kota Pekalongan, Mahbub Syauqi menyampaikan, proses mobilisasi jamaah dari Hotel Mizab Al Adl ke Arafah berjalan lancar dan sesuai jadwal.

Baca juga: Heri Pulang dengan Kain Ihram dan Hati Hancur, Gagal Haji karena Status Visa Tiba-tiba Berubah

Baca juga: Antar Jamaah Haji, Captain Ruud Unggah Rekaman Cahaya Misterius Tak Terdeteksi, Ufo atau Malaikat?

Delapan bus disiapkan untuk mengangkut jamaah, dengan standar keamanan dan kenyamanan yang telah diverifikasi.

"Alhamdulillah, jamaah dari Kota Pekalongan seluruhnya diberangkatkan ke Arafah tanpa kendala."

"Ini berkat koordinasi yang baik antara petugas kloter, sektor, serta pihak maktab dan syarikah," ujar Mahbub, Kamis (5/6/2025).

Dia menambahkan, pihaknya juga telah memperhatikan kesiapan fisik dan mental jamaah sejak di Tanah Air.

Bimbingan ibadah serta pembinaan rutin telah diberikan melalui Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), agar jamaah mampu melaksanakan rukun dan wajib haji secara baik.

Mahbub menyebutkan, dari 372 jamaah, 107 orang di antaranya tergolong berisiko tinggi (risti), baik karena faktor usia lanjut maupun kondisi kesehatan tertentu.

"Bagi mereka, pelaksanaan ibadah diatur mengikuti skema murur, yakni melewati Muzdalifah tanpa bermalam, sebagaimana ketentuan terbaru pemerintah Arab Saudi untuk melindungi jamaah lansia dan sakit."

"Skema murur, kami terapkan bagi jamaah risiko tinggi demi menjaga kesehatan dan keselamatan mereka."

"Untuk pelaksanaan lontar jumrah, juga dimungkinkan untuk dibadalkan oleh petugas atau jamaah lain yang sehat," jelasnya.

Baca juga: Masih di Indonesia, Fitriani Anggota DPRD Kota Tegal Kasus Haji Ilegal Berstatus Bukan Tersangka 

Baca juga: Tak Hanya Haji Ilegal, Nur Fitriani Juga Diduga Terlibat Gratifikasi Proyek Jalan Ahmad Yani Tegal

Dia menegaskan, keberhasilan mobilisasi jamaah menuju Arafah sangat bergantung pada sinergi seluruh elemen layanan haji

Komunikasi dan koordinasi telah dijalin sejak awal keberangkatan dari Indonesia hingga pelaksanaan puncak ibadah di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, Mina).

"Semua petugas bekerja profesional dan penuh tanggung jawab."

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved