Suami Bunuh Istri di Banten
"Kena Prank Semua" Toni Kesal Adiknya Bikin Skenario Perampokan, Ternyata Petry Tewas Dibunuh
Sejak awal Petry ditemukan tewas hingga dimakamkan, Wadison menutupi kekejiannya dengan berpura-pura menangis (bersedih) hingga akhirnya ketahuan.
Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, BANTEN - Polisi saat ini masih mendalami kasus suami bunuh istri di Serang Banten pada 1 Juni 2025.
Tak hanya keluarga, polisi pun awalnya tertipu oleh tangis Wadison Pasaribu yang membuat skenario perampokan.
Namun drama yang dibuat Wadison Pasaribu tak semulus dengan keinginannya.
Baca juga: UMP Siapkan Beasiswa Khusus Kedokteran untuk Putra-Putri Terbaik Banten, DPRD Beri Apresiasi
Baca juga: Tanjakan Gombel Semarang Masih Jadi Momok Pemudik, Seperti Nasib Renaldi Asal Banten: Mobil Overhead
Aksi keji yang dilakukannya terhadap istrinya ternyata terungkap dan kini dirinya berstatus tersangka.
Wadison awalnya membuat skenario seolah-olah rumahnya dirampok.
Namun ternyata istrinya yang bernama Petry Sihombing tewas bukan karena dibunuh oleh perampok, melainkan Wadison sendiri.
Keluarga pun menjadi korban prank dari Wadison.
Sejak awal Petry ditemukan tewas hingga dimakamkan, Wadison menutupi kekejiannya dengan berpura-pura menangis (bersedih).
Berkait penyebab Wadison tega membunuh istrinya itu, pihak kepolisian masih mendalaminya.
Namun dari beberapa keterangan saksi yang merupakan tetangga mereka, pembunuhan itu diduga karena cekcok.
Wadison disebut ketahuan selingkuh sehingga sang istri marah dan menimbulkan cekcok berkepanjangan.
Ya, kasus pembunuhan yang sempat mengarah ke perampokan di Serang Banten akhirnya terungkap.
Meninggalnya Petry Sihombing (35) ternyata dibunuh oleh suaminya sendiri, Wadison Pasaribu (37) dengan modus membuat drama perampokan.
Diketahui, pelaku menjerat leher korban hingga tewas pada Minggu (1/6/2025) pukul 05.00.
Wadison Pasaribu kemudian masuk ke dalam karung.
Dia diduga sengaja mengikat sendiri di dalam karung untuk mengalihkan perhatian seakan-akan terjadi perampokan.
Kemudian pelaku sempat meminta anaknya keluar rumah untuk meminta tolong ke warga.
Warga kemudian berdatangan dan mendapati Petry Sihombing sudah tewas.
Sedangkan Wadison Pasaribu berada di dalam karung.
Tak hanya itu, untuk menyakinkan orang-orang, Wadison Pasaribu sempat menangis di depan jasad istrinya seusai kejadian.
Drama tangis itu terekam dalam video amatir dan viral di media sosial.
Pada rekaman yang diunggah akun X @somexthread, terlihat Wadison Pasaribu menangis sambil memegangi pakaian mendiang istrinya.
Tangisannya semakin menjadi-jadi, bahkan keluarga sampai turun tangan ikut memenangkan Wadison Pasaribu.
Baca juga: Kunjungi SPKLU di Banten, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan PLN Sambut Mudik Lebaran 2025
Baca juga: Jasad Mandor Sawit Ditenggelamkan di Parit, Pembunuhan Terungkap saat Pelaku Beli Kartu SIM Perdana
Tangis Palsu Pelaku
Belakangan terungkap, dia hanya mengeluarkan air mata palsu.
Kakak pelaku, Toni Lembas Pasaribu membenarkan isi video viral tersebut.
Dia tidak mengetahui tangisan Wadison Pasaribu berasal dari kesedihan atau kepura-puraan.
"Pulang dari rumah sakit dia menangis-nangis (di depan jenazah)."
"Tapi kami tidak tahu itu tangis kesedihan, penyesalan, atau sandiwara," katanya seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (5/6/2025).
Toni melanjutkan, dari awal kejadian dia dan keluarga tidak menaruh curiga ke Wadison Pasaribu.
Drama yang dibuat pelaku tampak menyakinkan dari awal kejadian hingga korban dimakamkan.
Tidak lama setelahnya, bibit-bibit kecurigaan mulai muncul.
Dugaan Wadison Pasaribu sebagai pelaku pembunuhan diperkuat saat dia berbelit-belit ketika dimintai keterangan keluarga.
Pada akhirnya pelaku mengakui perbuatannya telah membunuh istrinya sendiri.
"Ternyata kami tertipu, kena prank semua," ujar Toni.
Toni turut dibuat kesal dengan ulah adiknya itu.
"Saya sebagai pengacara juga kesal, karena saat pemeriksaan saya dengar (memberikan keterangan) pelantat-pelintut," tegas dia.
Dipicu Dugaan Perselingkuhan
Dugaan perselingkuhan mewarnai kasus pembunuhan Wadison Pasaribu terhadap istrinya.
Tetangga bernama Siti Maryam memberikan kesaksiannya.
Dia mengetahui pelaku dan korban sempat cekcok sebelum pembunuhan.
Keributan rumah tangga dipicu Wadison Pasaribu ketahuan berselingkuh.
"Informasinya itu suaminya selingkuh, terus cekcok," ucapnya.
Baca juga: Gimin Ayah Joko Juga Berstatus Tersangka dalam Kasus Pembunuhan di Wonogiri, Polisi Ungkap Fakta Ini
Baca juga: Bocah 9 Tahun Dihabisi dan Dibuang ke Laut oleh Ayah Tiri, Polisi Ungkap Motif Pembunuhan
Siti Maryam juga menjelaskan cara Wadison Pasaribu menyusun drama perampokan yang menewaskan istrinya.
Informasi tersebut didapatkan Siti Maryam dari anak pelaku yang berusia 7 tahun.
Diketahui, pelaku menjerat leher korban hingga tewas pada Minggu (1/6/2025) pukul 05.00.
Wadison Pasaribu kemudian masuk ke dalam karung.
"Sepertinya itu sengaja mengikat sendiri dalam karung, mengalihkan perhatian."
"Jadi seakan-akan itu perampokan," katanya.
Sebelumnya, pelaku sempat meminta anaknya keluar rumah untuk meminta tolong ke warga.
"Jadi awalnya itu si anaknya ngomong, kalau waktu dia keluar rumah minta tolong itu disuruh ayahnya."
"Padahal tetangga tahunya ayahnya itu terikat dalam karung, menjadi korban juga," tegas Siti Maryam.
Polisi menerima laporan insiden yang terjadi di Perumahan Puri Anggrek, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten itu adalah perampokan.
Akan tetapi, setelah ditelusuri, ternyata Wadison Pasaribu adalah otak dari tewasnya sang istri.
Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Yudha Satria membenarkan Wadison Pasaribu telah ditangkap.
"Pelaku suaminya," kata Kombes Pol Yudha Satria.
Kombes Pol Yudha Satria belum bisa membeberkan kasus ini secara lengkap lantaran masih melakukan pendalaman.
"Pelaku masih kami periksa," tutupnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Air Mata Palsu Wadison Tangisi Jenazah Istri di Serang, Tega Bunuh Istri Pakai Rekayasa Perampokan
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Purworejo, Suhadi Tewas Setelah Motor Terseret dan Terlindas Bus Efisiensi
Baca juga: Iduladha 2025, Pemkab Wonosobo Salurkan 5 Sapi dan 50 Domba
Baca juga: Berkah Iduladha, Perajin Besek di Blora Kebanjiran Pesanan, 10 Kali Lipat Dibanding Hari Biasa
Baca juga: Bocah 6 Tahun di Sragen Terperosok ke Sumur Sedalam 25 Meter, Injak Asbes Penutup Saat Berlarian
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.