Detik-detik Pria di Jember Bacok Ayah, Istri, dan Tetangga dengan Celurit, Penangkapan Dramatis

TRIBUNJATENG.COM, JEMBER -- Sebuah tragedi memilukan mengguncang warga Umbulsari, Jember, Jawa Timur, pada Rabu (11/6/2025) malam.

Seorang pria bernama Iman Nurhakiki (27) nekat menghabisi ayah kandungnya, tetangganya, serta menganiaya istri dan pamannya dalam waktu singkat dengan celurit.

Menurut keterangan Kapolsek Umbulsari, AKP Dian Eko Timoryono, aksi mengerikan ini dimulai saat tersangka mengambil upah sebagai buruh petik jeruk sebesar Rp150.000 dari juragannya, Armanu, sekitar pukul 19.30 WIB.

Tak lama setelah itu, tersangka kembali ke rumah, lalu secara tiba-tiba mengambil celurit dan kembali mendatangi rumah Armanu.

Tanpa banyak kata, tersangka langsung membacok Armanu dari belakang, menyebabkan korban tewas di tempat.

Aksi ini menjadi awal dari rangkaian kekerasan brutal yang menggemparkan warga setempat.

Setelah menghabisi tetangganya, tersangka kembali ke rumah.

Di sana, ia dihadang oleh ayah kandungnya, Imam Syafii, dan sang istri, Farida, yang sedang hamil delapan bulan.

Terjadi cekcok mulut, hingga tersangka kembali mengayunkan celuritnya.

Ayah kandungnya terluka parah dan meninggal dunia di puskesmas akibat pendarahan hebat.

Sementara Farida yang mencoba menghalangi pembacokan ikut menjadi korban.

Ia sempat dirawat dalam kondisi kritis, namun kini sudah diperbolehkan pulang.

Tak berhenti di situ, tersangka juga menyerang pamannya, Sanimin, yang berusaha melerai.

Sanimin mengalami luka parah di kepala dan telinga, dan hingga kini masih dirawat intensif di RSD Balung Jember.

Penangkapan Tersangka Berlangsung Dramatis

Saat aparat kepolisian tiba di lokasi, tersangka masih memegang celurit dan bahkan mencoba menyerang petugas.

Polisi akhirnya terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur dengan melumpuhkan pelaku melalui tembakan ke bagian kaki.

“Tersangka cukup membabi buta dan menyerang siapa pun, termasuk keluarganya sendiri,” ungkap AKP Dian.

Tetangga Tak Menyangka

Warga sekitar dibuat syok. Menurut seorang tetangga, Mistari, Hakiki dikenal sebagai pemuda pendiam, baik, dan mudah bergaul.

Bahkan dalam seminggu terakhir, tak ada gelagat mencurigakan.

Namun, Mistari mengungkapkan bahwa juragan korban, Armanu, dikenal suka berkata kasar.

Hal ini memunculkan dugaan bahwa ada konflik yang terpendam antara pelaku dan korban yang belum diketahui publik. (surya)

Baca juga: Mobil Terbakar di Jalan S. Parman Slipi, Api Besar Sebabkan Kemacetan Parah Rabu Malam

Baca juga: Aipda PS Diduga Lecehkan Korban Pemerkosaan: Tak Pantas Lagi Berseragam Coklat

Baca juga: Erick Thohir Bicara Peluang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia