DPRD Jateng
Sarif Abdillah Desak Pemprov Jateng Gencarkan Padat Karya untuk Tekan Pengangguran dan Kemiskinan
Pemprov Jateng diminta untuk menggencarkan program padat karya guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan serta mempercepat penurunan angka kemiskinan.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diminta untuk terus menggencarkan program padat karya sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan serta mempercepat penurunan angka kemiskinan.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah mengatakan, program padat karya merupakan strategi pembangunan yang tidak hanya menghasilkan output fisik, tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap ekonomi lokal dan menciptakan lapangan kerja.
“Padat karya ini bisa menjadi instrumen yang penting untuk memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata di seluruh lapisan masyarakat,” ungkapnya, Jumat (13/6/2025).
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat, setidaknya masih terdapat 950.000 warga di provinsi ini berstatus menganggur, atau 4,33 persen masuk kategori tingkat pengangguran terbuka (TPT).
Data ini tercatat per Februari 2025.
Ada tiga daerah di Jateng dengan TPT tertinggi, yakni Kabupaten Brebes sebanyak 8,35 % , Kabupaten Cilacap 7,83 % , Kabupaten Tegal 7,53 % .

Adapun daerah dengan tingkat pengangguran terendah adalah Temanggung 2,35 % , Wonogiri 2,4 % , dan Rembang 2,84 % .
Sarif menyebut, banyak jenis kegiatan padat karya yang dapat dilakukan.
Misalnya, pembangunan atau rehabilitasi sarana prasarana perdesaan sesuai dengan daftar kewenangan Desa.
“Termasuk pemanfaatan lahan tidur untuk meningkatkan produksi pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, atau kegiatan produktif lainnya yang memberikan nilai tambah kepada masyarakat dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber daya lokal yang ada dan sifatnya berkelanjutan,” sebut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Baca juga: Sarif Abdillah Desak Pemerintah Sinkronisasi Data Bantuan Sosial
Kegiatan lain yang bisa dilakukan, katanya, adalah pemberdayaan masyarakat, seperti pengelolaan sampah, pengelolaan limbah, pengelolaan lingkungan pemukiman.
“Bahkan, pengembangan energi terbarukan, maupun penyediaan dan pendistribusian makanan tambahan bagi anak,” terangnya.
Keberadaan kawasan industri, kata dia, sedianya juga sangat berperan dalam menyerap tenaga kerja.
“Sehingga bisa terus mengurangi angka pengangguran,” tandasnya. (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.