UIN SAIZU Purwokerto
Api Kesetiaan Alengka: Epik Ramayana dan Budaya Banyumas Memukau di Panggung PGMI UIN Saizu
Api Kesetiaan Alengka: Epik Ramayana dan Budaya Banyumas Memukau di Panggung PGMI UIN Saizu
TRIBUNJATENG.COM - Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Kelas 6B UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto berhasil menyuguhkan sebuah pertunjukan seni bertajuk “Api Kesetiaan Alengka”.
Pentas ini memadukan kisah epik Ramayana dengan kekayaan budaya lokal Banyumas, menghadirkan harmoni antara nilai tradisi dan estetika modern. Pagelaran berlangsung di Auditorium Utama UIN Saizu Purwokerto.
Pertunjukan ini mendapat sambutan hangat dari civitas akademika dan masyarakat umum. Di bawah arahan sutradara Naila Ngarifah dan ketua pagelaran Hanifah yang juga memerankan tokoh Resi, panggung disulap menjadi ruang magis yang memikat emosi penonton.
Kisah kepahlawanan Rama dalam menyelamatkan Sinta dari cengkeraman Rahwana dikemas dengan sentuhan lokal Banyumas. Tembang khas, gamelan, serta guyonan ala ngapak Banyumasan memperkaya suasana.
Sosok Anoman, diperankan oleh Adi, menjadi salah satu pusat perhatian, terutama saat mempertaruhkan nyawa dengan buntut terbakar demi menegakkan kebenaran dan kesetiaan.
Musik Tradisional Banyumasan Menyatu dalam Epik Cerita
Keunikan pertunjukan ini terletak pada penggunaan lagu-lagu dari album Tembang Bocah Banyumasan karya Fadjar Sopsan sebagai pengiring adegan.
Lagu seperti “Kembang Kopi”, “Tandur Pari”, dan “Omah Cilik” bukan hanya memperindah pementasan, tapi juga memperkuat nuansa emosional dan pesan moral yang disampaikan.
Hasna, selaku music director, memimpin tim musik dengan cermat. Bersama tim seni rupa, tari, dan drama, para mahasiswa bekerja intensif selama tiga bulan.
Mereka merancang naskah, koreografi, properti, hingga musik pengiring secara kolaboratif. Ini bukan sekadar tugas akhir semester, tetapi buah dari kerja kolektif dan semangat berkesenian.
Didampingi Dosen, Dijalankan dengan Hati
Pertunjukan ini mendapat bimbingan penuh dari dua dosen pengampu, yaitu Dr. Fajry Sub’haan Syah Sinaga untuk mata kuliah Seni Budaya serta Emah Winagsit, untuk mata kuliah Seni Tari dan Drama.
Menurut Dr. Fajry, pertunjukan ini menjadi bukti nyata pembelajaran holistik di PGMI. “Ini bukan sekadar pertunjukan. Di dalamnya ada kolaborasi, kreativitas, dan pembentukan karakter. Mahasiswa PGMI telah menunjukkan kapasitas sebagai pendidik dan pelestari budaya,” ujarnya.
Senada dengan itu, Emah Winagsit mengungkapkan kekagumannya, “Gerakan mereka hidup, emosinya tersampaikan. Membawa Ramayana dengan cita rasa Banyumas itu luar biasa.”
Prodi Ekonomi Syariah UIN Saizu Raih Akreditasi Unggul dari LAMEMBA, Mutu Pendidikan Kian Terbukti |
![]() |
---|
Fenomena Gugatan Cerai Pasca Pelantikan PPPK/ASN : Menimbang Fiqih Munakahat dan Etika ASN |
![]() |
---|
Edukasi Menulis Tugas Akhir EMILTA: Mendongkrak Mutu KTI Mahasiswa |
![]() |
---|
Menteri Agama RI Dijadwalkan Isi Seminar Bertema Spiritualitas di UIN Saizu Purwokerto |
![]() |
---|
Hebat! Alumni FTIK UIN Saizu Raih Prestasi Nasional dan Internasional, Ada yang ke Jepang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.