Pelecehan Seksual ASN Solo
Misteri Hilangnya Aduan Pelecehan Seksual ASN Dinkes Solo dari Laman ULAS, Ini Kata Wali Kota
Aduan pelecehan seksual mendadak hilang dari laman Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS).
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
Kedua pelejar tersebut sudah dimintai keterangannya.
“Sementara pemeriksaan terhadap korban yang satunya,” ujarnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara kepolisian, para korban diminta terduga pelaku itu untuk melakukan onani.
Belum diketahui persis apa motif MY melakukan tindakan cabul tersebut.
“Sementara ini kami masih dalami. Kami masih perlu mencari keterangan dan alat bukti yang cukup,” ungkapnya.
Sebagai informasi tambahan, tindakan dugaan pencabulan yang dilakukan oleh seorang guru tersebut di posting satu di antara group sosial media Facebook yaitu ISJ (info seputar jepara), akun bernama Dedy mengunggah sebuah foto seorang laki-laki yang diapit anggota Polisi dan TNI.
Dia menuliskan keterangan bahwa laki-laki yang merupakan oknum guru itu sebagai tukang cabul.
“Guru SMP kelakun kek anjing tukang cabul.. warga Mantingan ndukoh. Moduse golek murid anyar bocae di wa d jak ketemu trus d cabuli (Modusnya cari murid baru. Bocah (korban) di Whatsapp diajak ketemu lalu dicabuli,” tulis akun tersebut, Jumat (13/6/2025).
Sering Kirim Pesan Lewat WA
Dari hasil pemeriksaan oleh penyidik, Satreskrim Polres Jepara mendapati peristiwa pencabulan itu terjadi pada Kamis (12/6/2025) sekkiranya pukul 16.00 WIB.
Dari seorang satu di antara ayah korban melihat anaknya turun dari kendaraan pelaku.
Korban mengaku usai diajak pergi pelaku ke Musala di Desa Mororejo, Kecamatan Mlonggo.
“Kepada ibunya, korban mengaku alat vitalnya telah dilecehkan pelaku saat di musala,” tuturnya.
Kemudian, sang ibu mengecek handphone korban.
Ternyata ibunya mendapati, pelaku dan korban sudah beberapa kali berkirim pesan lewat WhatsApp.
Sebagian pesan pelaku mengarah pada perbuatan cabul.
Pesan-pesan itulah yang kemudian menjadi petunjuk awal untuk orang tua korban menjebak pelaku.
Lewat handphone korban, sang ibu kemudian memenuhi permintaan pelaku yang ingin bertemu kembali keesokan harinya.
“Saat pelaku sudah di rumah korban, keluarga langsung menahan pelaku agar tak pergi. Lalu ada Bhabinkamtibmas dan kemudian pelaku dibawa ke Polres Jepara untuk diperiksa,” ungkapnya.
Baca juga: Viral Seorang ASN Dinkes Solo Disebut Lakukan Pelecehan, Pengadu Warga Banjarsari
Meski sudah ditetapkan sebagai tersangka dengan beberapa barang bukti yang didapatkan, Satreskrim Polres Jepara masih terus mendalami dan mengembangkan kasus dugaan pencabulan sesama jenis oleh oknum guru.
Penyidik juga telah menyita sejumlah barang bukti, berupa handphone korban dan tersangka, satu kaos lengan pendek warna kuning, satu celana pendek warna cokelat dan satu celana dalam.
“Tersangka sudah kami tahan di Rutan Polres Jepara. Selanjutnya kami lakukan pendalaman dan pengembangan terkait kemungkinan adanya korban-korban lain,” tutupnya. (waw/ito)
Beda Nasib ER dan S: Korban Pelecehan Seksual Solo Diberi Cuti, Pelaku Kini Jabat Tukang Sapu |
![]() |
---|
ASN Dinkes Solo Diduga Lakukan Pelecehan di Lift Belum Jadi Tersangka, Polisi: Masih Cari Bukti |
![]() |
---|
Konseling dan Perlindungan Saksi Jadi Prioritas Polisi dalam Penanganan Pelecehan ASN di Solo |
![]() |
---|
"Agar Tak Bertemu Korban" Alasan Pemkot Solo Pindahkan ASN Terduga Pelaku Pelecehan Seksual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.