Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ungaran

"Sudah Tak Tenang Tiap Hujan," Kisah Warga Villa Gedawang Permai Hadapi Ancaman Longsor Susulan

Warga Villa Gedawang Permai was-was setiap hujan deras karena jalan sepanjang 30 meter di kawasan perumahan tiba-tiba ambles.

TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
TUNJUK RETAKAN - Seorang warga setempat, Nandang, menunjukkan retakan di sekitar titik jalan yang ambles ke sungai di Villa Gedawang Permai, Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Selasa (17/6/2025). Dia khawatir retakan semakin mendekat ke rumahnya. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Hujan lebat pada Senin (16/6/2025) sore tak hanya membawa air, namun juga kecemasan bagi sebagian warga Villa Gedawang Permai, Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang

Sebuah jalan sepanjang sekitar 30 meter di kawasan perumahan antara Blok G, H dan I tiba-tiba ambles dan longsor ke jurang sedalam sekitar lima meter yang merupakan aliran sungai aktif.

Setengah badan jalan hilang seketika, beserta material pondasi bebatuan dan pagar pembatasnya yang terseret ke dasar sungai. 

Baca juga: Blora Rawan Bencana Banjir dan Longsor, Warga dan Relawan Diberi Workshop Pencarian dan Pertolongan

Bagi warga setempat, Nandang Prihantoaji (63), kejadian itu bukan hanya peristiwa alam biasa, namun juga sinyal bahaya yang dirasa semakin dekat.

“Saya waswas, pasti, karena longsornya tepat di depan rumah saya, tidak sampai seratus meter. 

Apalagi rumah saya di tepi jurang juga,” kata Nandang yang juga pensiunan guru di SMPN 27 Semarang, Selasa (17/6/2025).

20250617_Jalan Longsor di Villa Gedawang Permai_1
WASWAS - Seorang warga, Nandang memerhatikan lokasi jalan longsor dan ambles di depan rumahnya, Selasa (17/6/2025). Dia merasa waswas setiap kali hujan lebat melanda karena rumahnya dan jalan tersebut berada di samping sungai.

Dia mengaku sudah lama memendam kekhawatiran setiap musim hujan datang. 

Meski tanah pondasi rumahnya merupakan tanah padas yang cenderung kokoh, kondisi jalan di depannya berbeda.

“Jalan itu dari urukan. 

Saat air sungai deras, saya sering merasa tanahnya bisa tergerus kapan saja,” imbuh dia.

Hal membuat Nandang semakin tak tenang yakni kejadian longsor tersebut yang dirasa mengonfirmasi firasatnya.

“Saya sempat lewat jalan itu sekitar jam dua siang sebelum longsor, hujan deras, air sungai juga kencang. 

Dalam hati saya sudah merasa, ini sepertinya tidak kuat, ternyata saat saya pulang sudah ambles,” kenangnya.

Kini, akses jalan tersebut ditutup total. 

Lokasi longsoran ditutupi terpal dan diberi pembatas karena dikhawatirkan warga akan terjadi longsor susulan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved