Berita Pekalongan
Yovie Widianto: Batik Pekalongan Layak Jadi Simbol Budaya Global
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, menyatakan bahwa batik Pekalongan
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, menyatakan bahwa batik Pekalongan memiliki keunikan dan kekuatan budaya yang layak diangkat sebagai simbol budaya Indonesia di kancah global.
Hal tersebut ia sampaikan, saat melakukan kunjungan kerja ke Museum Batik Pekalongan, Senin (16/6/2025), sebagai bagian dari langkah strategis penguatan ekonomi kreatif berbasis budaya.
Yovie menekankan, bahwa batik Pekalongan tidak hanya unggul secara estetika, namun juga sarat makna dan filosofi yang mencerminkan kekayaan budaya bangsa.
"Dalam sepuluh tahun, perjalanan saya mengenal lebih dari 550 sentra budaya di Indonesia, saya bisa bilang batik Pekalongan adalah salah satu kekuatan besar bangsa.
Dari pewarnaan, motif, hingga filosofi, semuanya luar biasa. Kota ini pantas menjadi simbol budaya global," ungkap Yovie saat rilis yang diterima Tribunjateng.com, Selasa (17/6/2025).
Yovie juga menyoroti pentingnya strategi pengembangan ekonomi kreatif, secara menyeluruh.
Menurutnya, sektor ini harus menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui sinergi antara pelaku UMKM, pemerintah daerah, dan dukungan dari pemerintah pusat.
"Saya berjanji akan menyampaikan rekomendasi strategis kepada Presiden RI Prabowo Subianto, dan kementerian/lembaga terkait guna memperkuat sektor ekonomi kreatif, khususnya industri batik yang menjadi identitas kuat masyarakat Pekalongan," ujarnya.
Selain itu, Yovie menekankan pentingnya pendekatan ramah lingkungan dalam proses produksi batik.
Ia mendukung penuh penggunaan pewarna alami seperti indigo yang tak hanya menjaga kualitas produk, tetapi juga melindungi kelestarian lingkungan.
"Batik yang baik bukan hanya indah, tapi juga tidak mencemari lingkungan.
Kita dorong pewarnaan alami, pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, dan penguatan pasar lokal agar pengrajin bisa naik kelas," tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid menyambut, baik komitmen Staf Khusus Presiden dan menyatakan bahwa perhatian ini menjadi semangat baru bagi pelestarian dan pengembangan batik di daerahnya.
"Ini bukan sekadar kunjungan, tapi juga langkah strategis yang memberi harapan besar bagi pelaku ekonomi kreatif di Pekalongan."
"Kita ingin, batik tidak hanya dikenal dari motifnya, tapi juga dari nilai sejarah, budaya, dan filosofi yang melekat," ujar Aaf sapaan akrabnya Wali Kota Pekalongan.
Kampung Wajar 13 Tahun Jadi Terobosan Pemerataan PAUD di Pekalongan |
![]() |
---|
Wali Kota Pekalongan Aaf : PMI Garda Terdepan di Saat Bencana |
![]() |
---|
Cegah Banjir, Pemkot Pekalongan Gelar Padat Karya Bersihkan Enceng Gondok |
![]() |
---|
MAPSI SD 2025 Jadi Ajang Asah Bakat Islami Pelajar |
![]() |
---|
Bukan Sekadar Damai, Tersangka yang Lalui Restorative Justice Kini Dapat Program Pelatihan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.