Berita Pekalongan
Saat Museum Batik Pekalongan Jadi Panggung Tari Kreasi, 16 Kelompok Pemuda Berlomba
Museum Batik Pekalongan tak hanya menjadi tempat menyimpan warisan budaya, tetapi juga menjadi panggung ekspresi bagi generasi muda.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Museum Batik Pekalongan tak hanya menjadi tempat menyimpan warisan budaya, tetapi juga menjadi panggung ekspresi bagi generasi muda.
Melalui Lomba Tari Kreasi Daerah yang digelar Dinparbudpora Kota Pekalongan, para pemuda menampilkan bakat, kreativitas, dan kecintaan mereka terhadap budaya lokal dalam rangkaian Jambore Pemuda 2025.
Kegiatan yang berlangsung pada 10-13 November 2025 ini menjadi upaya pemerintah daerah untuk menumbuhkan semangat pelestarian budaya sekaligus memperkuat peran pemuda dalam dunia seni.
Baca juga: Inggit Soraya Harumkan Nama Kota Pekalongan, Raih Penghargaan Bunda PAUD Nasional 2025
Baca juga: Dishub Minta Partisipasi Aktif Warga Kabupaten Pekalongan Jaga PJU
Penelaah Teknis Kebijakan Dinparbudpora Kota Pekalongan, Achmad Khoirun Najjah menjelaskan, tahun ini Jambore Pemuda menghadirkan lima cabang lomba yaitu video bahasa Inggris, tari kreasi daerah, video Indonesia Pemuda, karya ilmiah, dan vokal solo pemuda.
"Untuk lomba tari di Museum Batik ini pesertanya ada sekira 16 kelompok, sebagian besar dari kalangan pelajar."
"Temanya mengangkat budaya Jawa Tengah, khususnya yang berhubungan dengan Kota Pekalongan," ujarnya, Kamis (13/11/2025).
Dia menambahkan, penilaian lomba mencakup penampilan, teknik gerak, serta pemahaman peserta terhadap makna dan nilai budaya dari tarian yang dibawakan.
"Peserta didominasi oleh perempuan, karena penari laki-laki masih relatif sedikit. Juara akan diambil untuk kategori putra dan putri, masing-masing juara 1, 2, dan 3," jelasnya.
Asaqi peserta dari SMK Negeri 1 Pekalongan mengaku bangga bisa tampil di ajang tersebut.
Dia membawakan tarian Baladewan dari Banyumas yang menggambarkan semangat dan keberanian tokoh Baladewa.
"Persiapannya cukup singkat, sekira satu sampai dua minggu sebelum lomba. Tapi saya berusaha tampil maksimal walaupun sempat sedikit grogi,” ungkapnya.
Asaqi berharap, kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan.
"Semoga Jambore Pemuda bisa menjadi ruang bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya sendiri," ujarnya. (*)
Museum Batik Pekalongan
Dinparbudpora Kota Pekalongan
Lomba Tari Kreasi Daerah
Pemkot Pekalongan
Deni Setiawan
tribunjateng.com
| Tanggul Sungai Silempeng Pekalongan Jebol, Tim Gabungan Bergerak Cepat Cegah Banjir |
|
|---|
| Gerakan Bersama Cegah Bullying dan Narkoba, Pemkot Pekalongan Gandeng Kaum Ibu |
|
|---|
| Momentum HKN, Warga Banyurip Pekalongan Nikmati Layanan Dokter Spesialis Gratis |
|
|---|
| BEI Jateng Intensifkan Literasi Pasar Modal, Unikal Jadi Motor Penggerak Investor Muda |
|
|---|
| Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025, OJK Dorong Warga Pekalongan Beralih ke Investasi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251113-_-Lomba-Tari-Kreasi-Daerah-Kota-Pekalongan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.