8 Wilayah Berpotensi Terdampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki, Status Level 4 Awas

8 Wilayah Berpotensi Terdampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki, Status Level 4 Awas

TRIBUNJATENG.COM - Inilah 8 wilayah di Flores Timur berpotensi terdampak ketusan Gunung Lewotobi Laki-laki.

Gunung Lewotobi Laki-laki yang berada di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami lima kali letusan dalam kurun waktu enam jam pada Selasa, 17 Juni 2025.

Letusan terjadi antara pukul 18.00 hingga 24.00 WITA.

Baca juga: Gunung Lewotobi Meletus Dahsyat, Hujan Abu Vulkanik Capai Kabupaten Ende dan Ganggu Aktivitas Warga

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Lewotobi Laki-laki, Yeremias Kristianto Pugel dan Yohanes Kolli Sorywutun, mencatat bahwa letusan disertai kolom abu setinggi 2.000 hingga 5.000 meter.

Warna asap teramati kelabu.

"Teramati lima kali letusan dengan tinggi 2000-5000 meter dan warna asap kelabu," tulis keduanya dalam laporan resmi.

Letusan ini memperkuat status gunung yang saat ini berada di Level IV atau Awas.

Ini merupakan status tertinggi dalam sistem peringatan gunung api di Indonesia.

Berdasarkan sebaran abu vulkanik dan arah angin, terdapat delapan wilayah yang dinyatakan berpotensi terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki:

1. Dulipali

2. Padang Pasir

3. Nobo

4. Nurabelen

5. Klatanio

6. Hokeng Jaya

7. Boru

8. Nawakote

Warga yang tinggal di delapan wilayah tersebut diminta meningkatkan kewaspadaan.

Terutama bagi mereka yang berada di dekat sungai berhulu di puncak gunung, karena ancaman banjir lahar hujan bisa terjadi sewaktu-waktu.

Letusan pada Selasa sore itu termasuk sangat dahsyat. Kolom abu mencapai ketinggian sekitar 10.000 meter.

Erupsi disertai dengan lontaran lava pijar dan suara gemuruh yang terdengar jelas. Abu menyebar ke berbagai arah seperti utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, dan barat laut.

Selain lima kali letusan utama, aktivitas vulkanik juga mencatat enam kali gempa embusan dan satu kali gempa vulkanik dangkal. Durasi letusan terpanjang mencapai lebih dari 1.200 detik atau sekitar 20 menit.

Aktivitas erupsi masih terus berlangsung hingga Rabu, 18 Juni 2025.

Status Terkini Gunung: Level IV (Awas)

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan status Level IV (Awas) untuk Gunung Lewotobi Laki-laki.

Ini artinya, potensi bahaya sangat tinggi dan bisa terjadi sewaktu-waktu.

Berikut ini adalah saran resmi dari PVMBG:

1. Jangan melakukan aktivitas dalam radius 7 km dari pusat erupsi.

2. Hindari sektor barat daya–timur laut sejauh 8 km dari kawah aktif.

3. Warga harus menjauhi sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung.

4. Gunakan masker atau pelindung hidung dan mulut saat terjadi hujan abu.

5. Patuhi seluruh arahan dari pihak berwenang.
 
Dampak Abu Sampai ke Kabupaten Ende

Kabupaten Ende juga merasakan dampak letusan.

Sejak Rabu pagi, 18 Juni 2025, udara di Ende dipenuhi abu vulkanik.

Warga mengeluhkan bau belerang yang menyengat.

BPBD Ende mengimbau warga untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Pantauan di lapangan menunjukkan banyak warga sudah mulai menggunakan masker.

Jika erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki terus berlanjut, wilayah sekitar dan delapan desa terdampak harus siap menghadapi skenario terburuk.

Warga diimbau tetap tenang dan mengikuti seluruh arahan dari petugas di lapangan.

 
Polisi Bagi Masker dan Jaga Lalu Lintas

Polres Ende langsung turun tangan untuk membantu warga.

Satlantas Polres Ende melakukan patroli dan membagikan masker gratis di beberapa titik keramaian.

Kegiatan ini dipimpin oleh Ipda Efram Y. Mosa Rago.

"Kami membagikan masker kepada warga dan pengendara untuk melindungi mereka dari paparan abu vulkanik," kata Ipda Efram, Rabu (18/6/2025) dikutip dari Tribun Flores.

Pembagian masker dilakukan di Simpang Lima Ende, Simpang Patung Marilonga Wolowona, dan Simpang Pelni.

Polisi juga mengatur lalu lintas untuk menjaga kelancaran dan keselamatan pengguna jalan.

Adrianus Jola (35), warga Kota Ende, mengatakan bahwa letusan kali ini sangat mengejutkan.

"Abunya sangat tebal, kami semua terkejut. Kali ini letusan sangat besar, abu sampai di Ende," ujar Adrianus.

Ia berharap aktivitas vulkanik segera mereda, agar masyarakat bisa kembali beraktivitas dengan normal. (*)