Alasan Pemerintah Beri MBG Makan Siang Gratis Berupa Bahan Mentah, Bukan Makanan Siap Santap
Makan siang gratis...MBG dikasih bahan mentah saja untuk 5 hari! Ini untuk anak SD Negeri di Tangsel,"
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Alasan Pemerintah Beri MBG Makan Siang Gratis Berupa Bahan Mentah, Bukan Makanan Siap Santap
TRIBUNJATENG.COM– Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, viral unggahan warganet yang memperlihatkan isi paket MBG berupa bahan mentah yang dibagikan kepada ribuan siswa di Tangerang Selatan.
Potret tersebut diunggah akun X @TrinityTraveler pada Rabu (18/6/2025). Dalam foto yang dibagikan, bantuan MBG tampak terdiri dari dua bungkus kacang tanah, dua bungkus telur puyuh, dua bungkus ikan asin, dua plastik kecil berisi beras, serta empat buah jeruk dan empat buah pisang.
"Baru tahu MBG sekarang dikasih bahan mentah saja untuk 5 hari! Ini untuk anak SD Negeri di Tangsel," tulis akun tersebut dalam unggahannya yang menyentil kebijakan distribusi MBG, program andalan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Menanggapi hal ini, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) Ciputat Timur buka suara. Kepala SPPG Yasmit Ciputat Timur, A. Basiro, membenarkan bahwa bantuan MBG memang disalurkan dalam bentuk bahan mentah.
Menurutnya, total sebanyak 4.075 siswa dari 18 sekolah tingkat PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA/sederajat di Tangerang Selatan menerima bantuan dalam bentuk ini.
“Beras diberikan dalam bentuk mentah agar dapat dibawa pulang dan disimpan lebih lama,” ujar Basiro dalam keterangan tertulis, Rabu (18/6/2025), seperti dikutip dari Tribun Banten.
Ia menambahkan, kebijakan pembagian bahan mentah diambil untuk menyesuaikan dengan kondisi sekolah yang tengah libur, menjalani class meeting, atau memasuki masa ujian. Dengan demikian, siswa tetap dapat menerima manfaat dari program MBG.
Lebih lanjut, Basiro menegaskan bahwa bahan pangan yang dibagikan bukan makanan kemasan, melainkan produk segar tanpa bahan pengawet.
“Kami juga memastikan SPPG Yasmit Ciputat Timur menghindari penggunaan bahan pengawet, pewarna, dan pemanis buatan, serta meminimalisir konsumsi makanan ultra-proses,” jelasnya.
Sebelumnya, program MBG juga sempat menuai kritik setelah sejumlah siswa di SDK Ruteng IV, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, kecewa karena hanya mendapat nasi, tempe, sayur, dan semangka tanpa lauk daging.
Hal itu terjadi karena ayam yang seharusnya disajikan ternyata basi.
Kepala sekolah Fransisca Nurhaina mengatakan pihak penyedia MBG langsung meminta maaf dan mengakui adanya kerusakan pada lauk hewani yang dikirim oleh supplier.
“Terjadi kerusakan pada bahan makanan lauk hewani. Maka kami memutuskan untuk tidak mendistribusikannya karena khawatir dengan kesehatan anak-anak sekolah,” ujar Yetru, pimpinan Yayasan Komunitas Inovasi Rumpun Bambu (YKRIB), penyedia MBG di SDK Ruteng IV.
Meski menu diganti, pihak penyedia menjamin siswa tetap mendapat asupan karbohidrat, lauk nabati, sayur, dan buah.
(*)
Bonus Demografi Indonesia Terancam Penyakit Kritis, Kasus Meningkat 28 Persen |
![]() |
---|
Viral Menu MBG di Banyumas Cuma Roti dan Kacang Rebus, Dinas Pendidikan Beri Klarifikasi |
![]() |
---|
VIRAL Curhat Warga Makassar Kena Tipu Bripka E, SKCK Seharga Rp100 Ribu Ternyata Palsu |
![]() |
---|
Menu Tidak Bergizi dan Porsi Minimalis: DPRD Blora Minta Program MBG Dievaluasi Menyeluruh |
![]() |
---|
Nina Agustin Minta SPPG di Salatiga Bikin Grup WA, Tiap Hari Wajib Kirim Foto Menu MBG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.