Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UKSW Salatiga

Kolaborasi Multidisipliner, UKSW Lahirkan Model Pendidikan Indonesia Berbasis Imago Dei

UKSW terus menunjukan komitmennya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berkualitas dan berdampak positif bagi dunia pendidikan Indonesia.

Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
Istimewa
TERBITKAN BUKU: Fakultas Teologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UKSW Salatiga terbitkan buku “Model Pendidikan Imago Dei”, baru-baru ini. Hal itu sebagai wujud komitmen UKSW sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berkualitas dan berdampak positif bagi dunia pendidikan Indonesia. (Dok UKSW) 

TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) terus menunjukan komitmennya sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berkualitas dan berdampak positif bagi dunia pendidikan Indonesia.

Salah satu wujud nyata komitmen tersebut yakni dengan diterbitkannya buku berjudul “Model Pendidikan Imago Dei”, sebuah karya kolaboratif tiga fakultas yang tergabung dalam Konsorsium Sotto Voce.

Peluncuran buku tersebut baru-baru ini dilaksanakan dalam acara “Seminar Imago Dei Series” yang berlangsung di Ruang 206 Fakultas Teologi. 

Ketiga fakultas tersebut adalah Fakultas Teologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS).

Diterbitkannya buku “Model Pendidikan Imago Dei” ini merupakan bagian dari rangkaian memperingati Dies Natalis ke-68 UKSW dan wujud nyata dalam mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

Dalam rilis yang dikirim pada Rabu (11/06/2025), Ketua Konsorsium Sotto Voce, Pendeta Izak Yohan Matriks Lattu, Ph.D., menjelaskan model pendidikan ini muncul dari internalisasi konsep dan nilai Imago Dei.

Baca juga: UKSW Rintis Prodi Artificial Intelligence: Iman dan Teknologi Bersatu untuk Masa Depan Indonesia

Menurutnya, internalisasi atas nilai tersebut memunculkan sistem dan model yang cenderung lebih progresif serta inklusif.

“Buku ini memberikan pemahaman dan langkah praktis dalam membangun relasi pembelajaran yang inklusif."

"Proses pembelajarannya menghargai, mendengarkan, dan membangkitkan keingintahuan,” terang Pendeta Izak Yohan Matriks Lattu yang juga selaku Dekan Fakultas Teologi. 

Melanjutkan penjelasannya, model pendidikan Imago Dei mampu berkontribusi dalam membangun sistem pembelajaran yang lebih baik.

Sistem tersebut mampu menjaga kesimbangan relasi dari setiap subjek pendidikan.

“Dengan nilai Imago Dei ini, semua unsur dalam dunia pendidikan baik guru dengan murid, dosen dan mahasiswa dilihat setara sebagai makhluk mulia ciptaan-Nya."

"Masing-masing dilihat sebagai malaikat yang dikirimkan oleh-Nya dan dianggap sebagai subjek yang merdeka,” jelasnya. 

Baginya, kehadiran gagasan dan pemikiran mengenai konsep Imago Dei ini ditujukan untuk semua kalangan dan berbagai agama, bukan saja dalam entitas pendidikan Kristen saja. 

Model Pendekatan Baru

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved