Wonosobo Hebat
Pemkab Wonosobo Dorong Wirausahawan Desa Melalui Pelatihan Boga dan Bengkel Motor
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Pemkab Wonosobo terus menggencarkan pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) pedesaan melalui pelatihan berbasis potensi lokal.
Melalui Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), dua kelompok strategis yakni perempuan dan pemuda dari keluarga petani tembakau menjadi sasaran utama dalam pelatihan keterampilan kerja yang digelar di Desa Keseneng dan Damarkasian, Kamis (19/6/2025).
Di Desa Keseneng, Kecamatan Mojotengah, puluhan perempuan mengikuti pelatihan boga selama tujuh hari.
Baca juga: Wonosobo Raih Penghargaan Wilayah dengan Keunggulan Ekonomi Kreatif 2024 di Jawa Tengah
Baca juga: Wonosobo Mantapkan Jadi Kabupaten Kreatif, Andalkan Kuliner sebagai Penggerak
Sementara itu, di Desa Damarkasian, Kecamatan Kertek, para pemuda dilatih keterampilan bengkel sepeda motor selama sepuluh hari.
Keduanya merupakan bagian dari strategi pembangunan manusia berkelanjutan di desa.
Wakil Bupati Wonosobo, Amir Husein yang membuka kegiatan di Balai Desa Keseneng ini menegaskan, pelatihan bukan sekadar transfer pengetahuan teknis, melainkan investasi jangka panjang untuk menciptakan masyarakat desa yang mandiri dan percaya diri.
“Kami ingin perempuan di desa bisa mengelola usaha kuliner dan pemuda punya keahlian yang bisa jadi sumber penghasilan tetap."
"Ini cara kami mengangkat harkat ekonomi desa dari dalam,” ujarnya.
Total dana Rp108 juta dari DBHCHT digunakan untuk menyokong pelatihan ini sebagai bagian dari Program Pembinaan Lingkungan Sosial.
Dana tersebut menjadi wujud nyata komitmen pemerintah dalam memperluas akses pelatihan kerja, terutama bagi keluarga petani tembakau yang rentan secara ekonomi.
Kepala Dinakerintrans Kabupaten Wonosobo, Prayitno menyampaikan, pelatihan ini diharapkan menjadi titik tolak terbentuknya wirausaha desa yang mampu menembus pasar lokal hingga kawasan wisata Lereng Sindoro.
“Kami ingin lahir usaha kuliner lokal di Keseneng dan bengkel motor di Damarkasian yang bukan hanya bertahan, tapi juga berkembang dan membuka lapangan kerja baru,” jelasnya.
Lebih lanjut, program ini juga diarahkan untuk mengurangi ketergantungan desa terhadap sektor pertanian musiman dan menguatkan daya saing ekonomi desa wisata di Wonosobo.
Dengan pendekatan pemberdayaan yang lebih menyentuh kelompok produktif di pedesaan, Wonosobo menegaskan komitmennya dalam menjadikan DBHCHT sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. (*)
Baca juga: Kusmawati Susul Purwati dan Amin Sukoco, Diberhentikan dari Jabatannya di Dinkes Karanganyar
Baca juga: Duduk Perkara Siswi MAN 1 Tegal Dikeluarkan Usai Ikuti Popda, Sekolah: Bukan Perkara Baju Renang
Baca juga: BREAKING NEWS: Bambang Raya Tersangka Kasus Prostitusi Karaoke Mansion Semarang Resmi Ditahan
Baca juga: Pelabuhan Kendal Mulai Beroperasi Juli 2025, Dishub: Pengerukan Sedimentasi Rampung Bulan Ini
