UKSW SALATIGA
Perkuat Jejaring Internasional, FTEOL UKSW Adakan Kuliah Tamu Bersama NGO International Globethics
Fakultas Teologi (FTEOL) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) terus menunjukkan langkah konkretnya dalam memperkuat jejaring internasional.
Penulis: Laili Shofiyah | Editor: M Zainal Arifin
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Fakultas Teologi (FTEOL) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) terus menunjukkan langkah konkretnya dalam memperkuat jejaring internasional.
Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan berbagai kegiatan akademik bertaraf global seperti kuliah tamu bersama Non-Governmental Organisation (NGO) International, Globethics, belum lama ini.
Globethics merupakan organisasi non-pemerintah berskala internasional dengan status konsultatif di United Nation Economic and Social Council (UN ECOSOC).
Organisasi ini berdedikasi untuk memajukan kepemimpinan etis di seluruh dunia.
Melalui rilis yang dikirim pada Rabu (18/06/2025), Wakil Dekan FTEOL Pendeta Irene Ludji, S. Si-Teol., MAR., Ph.D., mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu upaya nyata FTEOL dalam melakukan akselerasi ke kancah internasional.
Kolaborasi kegiatan akademik ini merupakan komitmen fakultas untuk menghadirkan dimensi dan atmosfer taraf internasional pada kalangan civitas academica.
“Di samping itu, kerja sama ini menunjukkan bahwa FTEOL diakui sebagai mitra yang relevan untuk diskusi etika di tingkat internasional."
"Kolaborasi dengan NGO internasional seperti Globethics menjadi salah satu pengakuan akan potensi fakultas dalam berkontribusi pada diskursus teologi khususnya etika di Asia Tenggara,” imbuhnya.
Baca juga: Rayakan Dies Natalis ke-33, FSM UKSW Bagikan 300 Produk Riset Inovasi Sains Secara Gratis
Pendeta Irene Ludji menerangkan bahwa untuk kedua kalinya FTEOL menggelar kegiatan akademik bersama Globethics.
Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk membuka peluang kolaborasi dengan berbagai lembaga internasional lainnya.
Baginya, hal ini merupakan kesempatan emas bagi mahasiswa serta dosen untuk berinteraksi dengan pemikir dan praktisi yang kapasitasnya diakui secara internasional.
“Kerja sama ini menjadi sebuah pengalaman dan pertimbangan memadai dalam melihat FTEOL."
"Dengan adanya kegiatan internasional seperti ini dapat menjadi modal untuk menjalin kerja sama yang lebih luas lagi di kancah global,” sambung Irene.
Kepemimpinan yang Berintegritas
Acara berskala internasional ini menghadirkan pembicara tunggal yakni Lead Facilitators and Course Developers dari Globethics, Meggy Kantert, difasilitatori oleh Yayasan Dharma Etika Madani (YADEMA).
Dengan penuh antusias, Meggy Kantert mengupas tuntas tentang perspektif dan teori mengenai kepemimpinan.
Mengawali paparannya, perempuan yang memulai karir profesionalnya sejak tahun 2002 tersebut menjelaskan dua topik besar yaitu etika kepemimpinan dalam aksi nyata (ethical leadership in action) dan kepemimpinan yang bertanggung jawab (responsible leadership).
“Sebagai calon pemimpin, kalian harus memiliki integritas."
"Meski kita tidak bisa 100 persen dalam integritas karena mustahil."
"Setidaknya, kalian bisa mengupayakan untuk memiliki itu."
"Saya yakin, kalian dapat menjadi para pemimpin perubahan,” jelas salah satu tenaga ahli di Godfrey Okoye University, Nigeria tersebut.
Baca juga: Kolaborasi Multidisipliner, UKSW Lahirkan Model Pendidikan Indonesia Berbasis Imago Dei
Meggy Kantert berharap agar kegiatan ataupun kerja sama yang ada tidak hanya berhenti sampai di sini, melainkan terus dijaga dan berkelanjutan.
“Setidaknya ada beberapa harapan ke depan."
"Baik jangka pendek maupun jangka panjang."
"Dalam konteks jangka pendek, harapannya civitas academica mampu menginternalisasi apa yang disampaikan dalam forum akademik khususnya dalam hal kepemimpinan dan menjadi pribadi yang profesional dan berintegritas,” pungkasnya.
Kegiatan percepatan internasionalisasi ini menunjukkan komitmen UKSW untuk mewujudkan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) ke-4 pendidikan berkualitas dan ke-17 kemitraan untuk mencapai tujuan.
Sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terakreditasi Unggul, UKSW telah berdiri sejak 1956 dengan 15 fakultas dan 64 program studi di jenjang D3 hingga S3, dengan 28 Prodi Unggul dan A.
Terletak di Salatiga, UKSW dikenal dengan julukan Kampus Indonesia Mini, mencerminkan keragaman mahasiswanya yang berasal dari berbagai daerah.
Selain itu, UKSW juga dikenal sebagai "Creative Minority" yang berperan sebagai agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat.
Salam Satu Hati UKSW! (Laili S/***)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.