Berita Semarang
Isu Kesehatan Mental di Tempat Kerja Jadi Perhatian DP3A dan Apsai Kota Semarang
usat Pembelajaran Keluarga Solusi Hebat Menuju Keluarga Sejahtera (Puspaga Semar) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semar
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pusat Pembelajaran Keluarga Solusi Hebat Menuju Keluarga Sejahtera (Puspaga Semar) Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang bersama dengan Asosiasi Pengusaha Sahabat Perempuan Anak Indonesia (Apsai) Kota Semarang mengadakan kelas konseling dengan tema "Buat Kerja Makin Asik, Saatnya Memprioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja" di PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal.
Kegiatan ini didasari atas isu kesehatan mental di tempat kerja yang semakin mendapat perhatian serius.
Kabid Pembedayaan Perempuan Pengarusutamaan Gender, DP3A Kota Semarang, Sih Wahyu Nurhastanti menyebut ada berbagai faktor mempengaruhi kesehatan mental di tempat kerja, antara lain beban kerja berlebihan, lingkungan kerja yang tidak kondusif, dan kurangnya apresiasi dapat memicu stres dan gangguan kesehatan mental pada karyawan.
Dia pun menekankan pentingnya kesehatan mental di lingkungan kerja.
"Kesehatan mental di tempat kerja adalah faktor penting yang tidak boleh diabaikan. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas, kepuasan kerja, dan kualitas hidup karyawan," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Senin (23/6/2025).
Kegiatan Ini di ikuti oleh pegawai Pertamaina bertujuan untuk investasi penting bagi kesehatan mental, memungkinkan individu untuk tumbuh, berkembang, dan mengatasi tantangan hidup dengan lebih Resiliensi
Integrated Manager PT Pertamina Patra Niaga, yudha Widjayanto menyambut baik adanya puspaga yang sharing kesehatan mental bagi karyawan.
Adapun PT Pertamina Patra Niaga merupakan bagian dari Asosiasi Pengusaha Sahabat Perempuan Anak Indonesia Puspaga Semar.
Dalam kegiatan teraebut, dihadirkan Tim Psikolog, Padmi Dhiyah.
Dia menjelaskan, psikolog kerja adalah bentuk nyata dari dedikasi dimana tanggung jawab bukan dianggap beban. Melainkan, kehormatan untuk memberi arti dalam setiap peran yang dijalani.
"Meski dalam bekerja tuntutan kerap terasa berat, trmpat kerja dan pekerjaan kita adalah sekolah jiwa di sinilah jiwa kita ditempa, mental kita dikuatkan, dan makna hidup kita di perdalam. Menjaga kesehatan mental adalah bagian dari perjalanan menjadi versi terbaik dari diri kita di tempat kerja," paparnya.
Dengan demikian, kesehatan mental di tempat kerja adalah isu krusial yang memerlukan perhatian bersama dari karyawan, perusahaan, dan pemerintah untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif. (eyf)
Baca juga: Piala Soeratin Jateng 2025 Siap Digelar, 194 Tim Ambil Bagian di Tiga Kelompok Usia
Baca juga: Wonosobo Raih Opini WTP 9 Kali Berturut-turut
Baca juga: Bupati Banjarnegara Dukung Wisata Alam dan Kolam Renang Pinang Bayam di Karangjambe
FIB Undip Perkuat Kolaborasi Jepang: Internship Mahasiswa dan Langkah Menuju 500 Besar Dunia |
![]() |
---|
Panduan Lengkap Menuju GIIAS Semarang 2025: Rute Anti-Macet untuk Semua Pengunjung |
![]() |
---|
HUT Ke-28 BAF, Bagikan Paket Bahan Pangan Bernutrisi Melalui BAF Nutri-Kids |
![]() |
---|
Bajai Merah Mengaspal di Kota Semarang, Albert Coba Peruntungan Jadi Sopir |
![]() |
---|
Pasar Johar Semarang: Dari Pohon Johar hingga Ikon Arsitektur Tropis Modern |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.